AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Denmark awalnya akan menggunakan jet tempur F-16AM/BM hingga tahun 2023 saja. Namun, akibat adanya invasi Rusia ke Ukraina, Kopenhagen menambah masa pengoperasian pesawat tersebut hingga tahun 2027.
Angkatan Udara Denmark (RDAF) sudah menggunakan F-16 sejak tahun 1980-an. Negara Nordik yang paling kecil ini membeli 44 unit F-16A/B dan kini masih mengoperasikan sekitar 30 F-16AM/BM yang telah ditingkatkan.
Menteri Pertahanan Denmark Morten Bodskov pada hari Senin (20/6) mengatakan, Denmark telah mengalokasikan 156 juta dolar AS untuk menjaga kesiapan F-16 hingga lima tahun ke depan.
Dengan digunakannya F-16 lebih lama dari jadwal semula, maka RDAF akan mengoperasikan dua jet tempur F-16 dan F-35 buatan Lockheed Martin.
Pemerintah Jerman telah menyetujui pembelian 27 F-35A pada 2016. Armada jet siluman ini akan datang mulai tahun 2023 dan selesai pengirimannya pada 2026.
“Pertahanan tanah air NATO di timur lebih penting daripada waktu lain mana pun dalam sejarah baru-baru ini. Itu sebabnya kami memperluas kemampuan operasional F-16 sementara jet F-35 baru sedang diluncurkan,” kata Bodskov menjelaskan.
Kementerian Pertahanan Denmark mencatat bahwa penghentian F-16 lebih lambat dari yang direncanakan, tidak akan memengaruhi pengenalan F-35 ke dalam layanan.
Meski demikian, dana tambahan diharapkan untuk menutupi biaya bahan bakar, pembelian suku cadang, serta retensi dan rekrutmen staf.
-Jaden-