AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Pemerintah Belanda telah memilih pesawat angkut multiperan C-390 Millennium buatan Embraer, Brasil sebagai pengganti armada Lockheed C-130H Hercules di Angkatan Udara Kerajaan Belanda (RNLAF).
Keputusan diumumkan oleh Menteri Luar Negeri Belanda untuk Prertahanan Christophe van der Maat kepada Dewan Perwakilan Rakyat negeri itu pada 16 Juni 2022.
Disebutkan bahwa kebutuhan untuk akuisisi ini awalnya adalah empat unit, namun kemudian berkembang menjadi lima unit.
Ia menambahkan, RNLAF membutuhkan ketersediaan jam terbang yang lebih banyak dengan perluasan dari 2.400 jam terbang menjadi 4.000 jam terbang.
Penambahan kapasitas angkut ini akan memberikan manfaat kelincahan bagi RNLAF dalam merespons bencana.
Sementara untuk C-130H sendiri masih akan digunakan hingga tahun 2031.
Van der Maat menambahkan, RNLAF sebelumnya juga telah mengevaluasi C-130J Super Hercules sebagai calon pengganti C-130H.
Namun ketersediaan C-390M ternyata lebih tinggi dan lebih baik pada berbagai persyaratan operasional dan teknis. Perawatan pesawat ini pun dikatakan lebih sedikit.
C-390M dapat memenuhi persyaratan minimum 2.400 jam terbang hanya dengan empat pesawat, sementara untuk C-130J akan membutuhkan lima pesawat.
Belanda akan menggunakan C-390M untuk berpartisipasi dalam Komando Transportasi Udara Eropa. Ini merupakan kerja sama di bidang transportasi udara dari 7 negara Eropa.
Bagi Embraer, keputusan pemerintah Belanda telah menambah daftar pelanggan C-390 Millenium setelah Angkatan Udara Brasil, Portugal, dan Hungaria.
Pengiriman pertama pesawat C-390 ke RNLAF dijadwalkan akan dimulai tahun 2026.
-Jaden-