AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Jet tempur Gripen buatan Saab, Swedia telah menjadi ikon Negeri Norden dalam hal pertahanan udara, khususnya untuk angkatan udaranya, Flygvapnet.
Tak mengakuisisi jet tempur buatan AS maupun Eropa Barat, Swedia sejak dulu senantiasa mendorong industri dalam negerinya untuk menghasilkan jet-jet tempur buatan dalam negeri.
Sejak masa lalu, kejayaan Flygvapnet juga ditopang oleh jet tempur-jet tempur buatan dalam negeri.
Sebut misalnya mulai era 1960-an Swedia diperkuat oleh Saab 35 Draken. Jet yang juga interceptor ini dioperasikan hingga tahun 2005.
Kemudian ada Saab 37 Viggen yang mulai digunakan sejak era 1970-an. Jet tempur jarak menengah berkursi tunggal ini juga punya peran sebagai pesawat penyerang dan pengintai.
Lalu sejak era 1990-an Flygvapnet mulai dilengkapi Saab Gripen (JAS-39). Jet tempur generasi keempat yang dikembangkan menjadi generasi 4+ ini selain digunakan oleh Swedia juga telah diekspor ke Brasil untuk menjadi jet tempur garda depan Angkatan Udara Brasil (FAB).
Swedia dan Saab sebagai industri dirgantara negara, sejauh ini tidak pernah merencanakan untuk membuat jet tempur generasi kelima sendiri.
Saab hanya mendukung dan ikut serta dengan proyek BAE Systems untuk mengembangkan jet tempur generasi keenam, Tempest.
Namun demikian, belakangan muncul informasi bila Stockholm akhirnya mulai melakukan riset jet tempur generasi masa depan di dalam negeri.
Hal ini mengacu pada kontrak pesanan dari Administrasi Materiel Pertahanan Swedia (FMV) untuk pengembangan pesawat tempur masa depan.
Diperkirakan, nilai pesanan mencapai SEK250 juta (25 juta USD).
Berdasarkan kontrak tersebut, Saab akan melakukan studi terkait kemampuan tempur udara di masa depan.
Studi terkait akan bersifat persiapan dan akan fokus pada perluasan pekerjaan tentang bagaimana kemampuan penerbangan tempur di masa depan dapat diwujudkan dan dikembangkan.
Hal ini dibenarkan oleh Kepala Area Bisnis yang juga Wakil Presiden Senior Saab Aeronautics Jonas Hjelm.
“Saya sangat senang bahwa kami telah menerima pesanan ini, yang memungkinkan pengembangan kemampuan di masa depan,” ujarnya seperti disiarkan Saab.
Menurut FMV Swedia, kontrak tersebut akan melibatkan partisipasi dalam kolaborasi internasional dan studi nasional tentang kemampuan udara tempur di masa depan.
Kontrak tersebut mencakup partisipasi dalam kolaborasi internasional, serta studi nasional tentang kemampuan penerbangan tempur di masa depan.
-Poetra Dirga-