AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Rusia memodernisasi sistem peringatan dini rudal untuk menangkal kemungkinan serangan rudal hipersonik musuh.
Sistem ini mengintegrasikan satelit Tundra dan segmen berbasis darat dari jaringan radar Voronezh.
CEO Mints Radio-Technical Institute dan Institut Penelitian Komunikasi Radio Jarak Jauh NIIDAR Yury Anoshko mengatakan hal itu seperti dikutip TASS, Rabu (25/5).
“Ya, proyek modernisasi sedang dalam pengerjaan. Tujuan dasarnya adalah untuk membangun kemampuan radar sistem peringatan dini rudal untuk menanggapi situasi target di masa depan,” ujar Anoshko.
Sistem peringatan dini rudal hipersonik ini dapat mencakup semua arah ancaman rudal dengan bidang radar kontinyunya.
Sistem dirancang untuk mendeteksi dalam waktu sesingkat mungkin dan mengunci rudal balistik yang diluncurkan ke wilayah Rusia dan sekutunya.
Saat ini, sejumlah negara asing sedang giat mengembangkan senjata hipersonik.
Pada pertengahan Mei lalu, Angkatan Udara AS (USAF) melaporkan bahwa mereka telah berhasil menguji prototipe senjata hipersonik di bawah program ARRW (Air-Launched Rapid Response Weapon).
Rudal berkode AGM-183A yang memiliki laju kecepatan 5 Mach tersebut dapat diluncurkan dari pengebom strategis Boeing B-52H Stratofortress.
-Poetra-