AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Polandia telah mengajukan penambahan pesanan sistem persenjataan berupa enam baterai sistem rudal Patriot (Phased Array Tracking Radar to Intercept of Target) dari Amerika Serikat.
Pengajuan ini merupakan bagian dari program pertahanan udara jarak menengah negara Polandia yang diumumkan bulan lalu sebagai tanggapan langsung terhadap invasi Rusia ke Ukraina.
“Kami memajukan kontrak pada fase kedua dari program pertahanan udara Wisła,” ujar Menteri Pertahanan Polandia Mariusz Błaszczak dalam pernyataannya, dikutip Defense News.
Disebutkan, Warsawa telah menandatangani surat permintaan terkait akuisisi tiga divisi atau enam baterai sistem Patriot.
Akuisisi ini mencakup radar omnidirectional, peluncur rudal, dan persediaan rudal.
Tidak disebutkan berapa harga enam baterai Patriot yang akan dibeli.
Namun sebagai gambaran, kontrak pertama Polandia untuk dua baterai Patriot dengan Konfigurasi 3+ menelan biaya 4,75 miliar USD.
Sistem rudal Patriot dikembangkan oleh Raytheon dan mulai dioperasikan AS pada tahun 1984.
Sistem rudal ini dipopulerkan selama Perang Teluk Persia 1991 setelah menembak jatuh banyak rudal Scud Irak yang ditembakkan ke Israel.
Patriot merupakan sistem pertahanan udara yang dirancang untuk melawan rudal balistik taktis, rudal jelajah, dan pesawat canggih.
Sistem ini mampu beroperasi di segala kondisi cuaca, memiliki jangkauan 70 km (43 mil), ketinggian maksimum 24 km (15 mil), dan waktu penerbangan hingga tiga setengah menit.
Patriot dilengkapi dengan radar array bertahap AN/MPQ-53 untuk deteksi target, pencarian, identifikasi, pelacakan rudal, panduan, dan penanggulangan elektronik.
Sistem rudal Patriot telah dimiliki oleh sejumlah negara termasuk AS, Yunani, Jerman, Polandia, Israel, Jepang, Taiwan, Swedia, Arab Saudi, dan Rumania.
-Poetra-