AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – China dan Rusia mengerahkan armada jet tempur dan pembomnya dalam patroli udara bresama di kawasan Asia-Pasifik pada hari Selasa (24/5).
Angkatan Udara China (PLAAF) dan Angkatan Kedirgantaraan Rusia (VKS) masing-masing mengerahkan jet tempur Su-35 dan pembom H-6K serta Su-30SM dan Tu-95MS.
Patroli udara bersama ini dilaksanakan bersamaan dengan kunjungan Presiden AS Joe Biden ke Asia untuk mengunjungi KTT Quad di Tokyo.
KTT Quad dihadiri oleh Australia, India, Jepang, dan Amerika Serikat.
Bagi China dan Rusia, kegiatan patroli udara bersama bukan hal baru. Langkah ini telah dilakukan secara rutin di Kawasan Asia-Pasifik sejak empat tahun terakhir.
Patroli dilaksanakan secara reguler di atas Laut Jepang, Laut China Timur, dan Samudra Pasifik. Demikian disiarkan oleh Kementerian Pertahanan Nasional China.
Dikatakan, dalam patroli tersebut pesawat dari kedua negara melaksanakan patroli dengan mematuhi hukum internasional secara ketat dan tidak ada pelanggaran wilayah udara asing.
Sementara itu, Staf Gabungan Kementerian Pertahanan Jepang mengatakan dalam siaran persnya, Jepang berhasil mengidentifikasi empat pembom H-6 China, dua pembom Tu-95 Rusia, dan sebuah pesawat pengintai Il-20 Rusia di seluruh Laut Jepang, Laut Cina Timur dan Pasifik Barat.
Jepang menandai tahun keempat berturut-turut China dan Rusia melakukan patroli udara bersama serupa di wilayah tersebut.
Yang pertama terjadi pada Juli 2019, yang kedua pada Desember 2020, dan yang ketiga pada November 2021.
Patroli bersama dilaksanakan pada saat tidak hanya ketika Presiden AS Joe Biden mengunjungi Jepang dan di tengah KTT QUAD yang bertujuan untuk menahan China.
Sebelumnya Presiden AS Joe Biden pada hari Senin mengatakan, AS akan campur tangan secara militer jika China memaksa Taiwan untuk kembali bersatu dengan daratan China.
Menteri Pertahanan Jepang Nobuo Kishi seperti dikutip AFP menyebut, patroli gabungan China-Rusia sebagai tindakan provokatif mengingat bersamaan dengan pertemuan puncak di Tokyo.
-Poetra-