AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Kelompok pertama jet tempur Typhoon pesanan Qatar akan merapat ke negara kaya itu pada bulan Agustus tahun ini.
Hal ini dikatakan oleh Penasihat Kementerian Pertahanan Inggris Marsekal Martin Elliot Sampson kepada kantor berita Qatar QNA pada hari Senin (23/5).
Dalam wawancara di London, ia menekankan bahwa ambisi Qatar bertemu dengan ambisi Inggris untuk membangun kekuatan seimbang matra darat, laut, dan udara.
Keragaman kekuatan itu, ujarnya, akan membantu keamanan kawasan secara keseluruhan. Hal ini sangat dipahami oleh para pemimpin pasukan di Qatar dan Inggris.
Selain interoperabilitas sistem persenjataan, Qatar akan menerima transfer pengetahuan dalam mengoperasikan jet Typhoon.
“Skuadron Typhoon ke-11 RAF adalah cara untuk mentransfer pengetahuan kepada teman-teman terdekat kita dan melatih pilot masa depan mereka,” kata Sampson.
Pelatihan untuk para pilot Qatar saat ini masih berlangsung. Resimen pertama pilot Typhoon sudah berhasil menerbangkan pesawat tempur bersayap delta itu.
Armada Typhoon untuk Qatar diproyeksikan akan digunakan selama 35 tahun ke depan.
Pesawat buatan konsorsium Eurofighter ini memiliki kemampuan untuk menerima pengisian bahan bakar di udara sehingga meningkatkan daya jangkau operasi tempur.
Pada 2017 lalu, BAE Systems dan Qatar menandatangani kontrak senilai sekitar £5 miliar (6,7 miliar USD) untuk pengadaan 24 jet tempur Eurofighter Typhoon.
-Poetra-