AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Angkatan Udara Australia (RAAF) akan mendapat tambahan tujuh drone loyal wingman MQ-28A “Ghost Bat”.
Partai Liberal Australia telah mengumumkan nilai investasi ini sebesar 316 juta USD, menambah investasi 104 juta USD yang telah dilaksanakan dalam program sejak tahun 2017.
Menteri Pertahanan Australia Peter Dutton mengatakan, tujuh “Kelelawar Hantu” itu akan memasuki layanan RAAF dalam dua tahun ke depan.
Sejak 2017, Pemerintah Koalisi telah menginvestasikan lebih dari 150 juta USD untuk mendukung usaha bersama antara Royal Australian Air Force (RAAF) dan Boeing Defense Australia dalam program ini.
“Hanya dalam empat tahun, kemitraan kami dengan Boeing telah berhasil merancang, memproduksi, dan menerbangkan pesawat tempur militer pertama buatan Australia dalam 50 tahun. Investasi ini hari ini akan melihat sistem MQ-28A memasuki layanan dengan RAAF pada 2024-25,” kata Dutton.
Drone MQ-28A Ghost Bat yang awalnya dinamai Loyal Wingman melakukan penerbangan pertamanya pada Februari 2021. Saat ini pesawat ketiga sedang dipersiapkan untuk uji penerbangan pada akhir 2022.
Drone ini akan memanfaatkan kecerdasan buatan untuk mengoordinasikan penerbangan dengan pesawat berawak.
Ghost Bat dirancang mampu melakukan berbagai misi, termasuk ISR. Drone ini juga akan digunakan untuk melindungi aset berawak seperti jet tempur F-35A Lightning II dan pesawat peringatan dini dan kontrol Boeing E-7A Wedgetail yang saat ini dalam layanan RAAF.
MQ-28A memiliki jangkauan terbang lebih dari 3.700 km.
Drone ini menjadi kekuatan baru RAAF dalam meningkatkan kekuatan Angkatan Bersenjata Australia.
-Poetra-