AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Rusia mengklaim sudah menguasai penuh kota pelabuhan Mariupol termasuk juga pabrik baja raksasa Azovstal.
Namun diperkirakan hingga saat itu masih ada warga Ukraina yang tersisa dan pasukan yang bertahan di kawasan pabrik.
Selama dua pekan, PBB (UN) telah membantu mengevakuasi sekitar 500 lebih warga Ukraina yang berlindung di pabrik baja tersebut.
Sementara beberapa pasukan Ukraina yang tersisa di Azovstal mulai dievakuasi pada Senin kemarin. Dilaporkan ada lima bus yang membawa pasukan keluar dari Azovstal.
Dengan keadaan ini, tampaknya menjadi tanda Ukraina menyerahkan kendali atas kota yang dulu dikenal makmur ini ke tangan Rusia.
Dilansir Reuters, Selasa (17/5), Wakil Menteri Pertahanan Ukraina Anna Malyar mengatakan 53 tentara yang terluka dari pabrik baja Azovstal dibawa ke sebuah rumah sakit di kota Novoazovsk yang dikuasai Rusia, sekitar 32 km ke arah timur.
Sebanyak 211 orang lainnya dibawa ke kota Olenivka, di daerah yang juga dikuasai oleh separatis dukungan Rusia.
Anna Malyar seraya menambahkan, semua pengungsi akan dikenakan pertukaran tahanan potensial dengan Rusia.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky turut menyampaikan pesannya pada larut malam: “Kami berharap kami dapat menyelamatkan nyawa orang-orang kami. Ukraina membutuhkan pahlawan Ukraina hidup-hidup.”
Seperti diketahui, pasukan Ukraina telah bertahan di Azovstal selama 82 hari menghadapi gempuran pasukan Rusia yang bertubi-tubi.
Mereka berminggu-minggu berada di bunker dan terowongan bawah tanah yang dibangun era Uni Soviet untuk bertahan bila terjadi perang nuklir.
-RBS-