AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Sosok pesawat pertama jet intelijen, pengawasan, pengintaian (ISR) dan peperangan elektronik (EW) terbaru milik Angkatan Udara Australia (RAAF) beredar di dunia maya.
Pesawat yang dijuluki MC-55A Peregrine ini terlihat terbang dari pabrik Gulfstream di Savannah, Georgia, Amerika Serikat, seperti foto yang dimuat di laman The War Zone.
Fitur penting dari konfigurasi unik milik Australia yang terlihat, termasuk antena komunikasi satelit yang dipasang di punggung dan antena satcom besar di bagian atas stabilizer vertikal.
MC-55A Australia tidak menggunakan fairing pipi yang menampung radar AESA yang merupakan bahan dasar pada versi peringatan dini konformal (CAEW) dari G550 seperti yang diterbangkan oleh AU Italia, Singapura, dan Israel.
Jet ISR-EW Australia ini memiliki rumah kerucut bulat di ekor yang sangat mirip dengan apa yang terlihat pada CAEW, dan apa yang tampak seperti menara inframerah elektro-optik (EO/IR) terintegrasi di bawah ekor, meskipun itu juga bisa menjadi kubah lain dengan semacam emitor.
Di bagian bawah perut, terlihat antena yang digunakan untuk pekerjaan pengumpulan intelijen elektronik, komunikasi, serta relai komunikasi.
Tidak diketahui secara pasti kemampuan apa yang akan dimiliki MC-55A Australia ini, tetapi berdasarkan nama dan peralatan yang tampak, kemungkinan untuk melakukan beberapa kombinasi peperangan elektronik (EW), intelijen sinyal (SIGINT), dan intelijen, misi pengawasan, dan pengintaian (ISR).
Pesawat dengan basis jet bisnis Gulfstream G550 ini dapat tetap mengudara selama 15 jam dan dengan kecepatan maksimum 965 km/jam pada ketinggian hingga 15.500 m.
Hal ini memungkinkan sensor MC-55A untuk melakukan komunikasi dan sinyal intersepsi intelijen, serta potensi serangan elektronik dan pelacakan radar, pada jarak sekitar 400 km.
RAAF sendiri memiliki rencana untuk membeli sebanyak empat-lima pesawat. Dimana Departemen Luar Negeri AS memberikan persetujuannya kepada Australia pada 2017 dengan paket senilai 1,3 miliar dolar.
“Peregrine adalah kemampuan peperangan elektronik udara baru yang akan diintegrasikan ke dalam jaringan perang-pertahanan bersama yang menyediakan hubungan penting antara platform, termasuk F-35A Lightning ll, E-7A Wedgetail, EA-18G Growler, kombatan permukaan Angkatan Laut, kapal serbu amfibi dan aset darat untuk mendukung pertempuran,” kata Menteri Pertahanan Australia Christopher Pyne dalam sebuah pernyataan di 2019 saat mengumumkan kesepakatan untuk pembelian MC-55A.
Tidak ada indikasi kapan pihak Australia akan menerima pengiriman jet ISR-EW pertamanya ini, meskipun rumornya akan diserahkan tahun ini juga.
Rencananya MC-55A akan ditempatkan di Pangkalan RAAF Edinburgh di pantai Australia Selatan, yang juga menjadi markas untuk pesawat P-8A Poseidon, drone MQ-4C Triton dan armada MQ-9 Reaper.
-RBS-