AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Angkatan Darat AS (US Army) menargetkan pengganti rudal Patriot telah siap pada tahun 2028.
Program pembuatan rudal pengganti ini akan mulai dialokasikan anggarannya tahun 2023.
Dalam rancangan anggaran, US Army menyatakan niatnya untuk memilih rudal pengganti dan menandatangani kontrak yang relevan dengan perusahaan dalam empat bulan ketiga tahun 2026, menurut catatan penjelasan.
Sementara pada akhir tahun 2025 proses tender/uji harus sudah selesai untuk mengikuti proses yang pada akhirnya akan berujung pada penandatanganan kontrak pada tahun 2026. Rudal harus beroperasi pada tahun 2028.
Program “Future Interceptor” digulirkan dengan tujuan untuk mendapatkan rudal baru yang mampu mencegat semua ancaman yang ada dan baru, dari pesawat dan UAV hingga rudal balistik dan supersonik.
Saat ini US Army telah mengganti radar Patriot AN/MPQ-53/65 dengan radar generasi baru LTAMDS (Lower Tier Air and Missile Defense Sensor).
Rudal ini dirancang untuk mendeteksi ancaman tingkat lanjut seperti roket ultrasonik.
Ini adalah radar teknologi AESA dengan kemampuan untuk mencari dan menemukan seluruh busur 360 derajat.
Material radar terbuat dari French Nitrida, zat yang memiliki kemampuan untuk meningkatkan sensitivitas radar dan kemampuannya untuk mendeteksi ancaman.
Dimensi antena sama dengan dimensi antena AN/MPQ-65.
-Jaden-