AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Boeing memperkenalkan jet latih canggih T-7A Red Hawk pertama pesanan Angkatan Udara AS (USAF) sebelum pesawat tersebut diserahkan.
Ini adalah pesawat pertama dari 351 unit yang dipesan oleh USAF sebagai pengganti T-38C Talon yang telah digunakan selama enam dekade.
Acara pengenalan Red Hawk dilaksanakan pada 28 April di fasilitas Boeing di St. Louis, Amerika Serikat.
Pesawat diberi livery ekor merah untuk menghormati Tuskegee Airmen dalam Perang Dunia II.
Para penerbang ini merupakan unit dari penerbangan Afrika-Amerika pertama yang bertugas di militer AS.
“Penerbang Tuskegee adalah salah satu unit paling terkenal dalam sejarah Angkatan Udara AS, dan T-7A menghormati keberanian dan keterampilan para perintis ini,” kata Jenderal Charles Q. Brown Jr., Kepala Staf USAF.
Ia menambahkan, seperti penerbang yang diberi nama dan dicat untuk memberi penghormatan, T-7A Red Hawk mendobrak hambatan penerbangan.
Pesawat yang direkayasa secara digital ini akan memungkinkan beragam pilot pesawat tempur dan pembom masa depan untuk dilatih.
“T-7A menyediakan sistem dan kemampuan pelatihan lanjutan yang akan memenuhi tuntutan lingkungan keamanan nasional hari ini dan masa depan,” lanjutnya.
Pesawat untuk sementara akan tetap berada di St. Louis di mana ia akan menjalani uji terbang dan uji darat sebelum diserahkan ke Angkatan Udara AS.
Layanan tersebut mengumumkan awal bulan ini mereka telah mulai menguji sistem pembangkit oksigen onboard (OBOGS) yang akan dipasang pada lima pesawat T-7 untuk pengujian penerbangan akhir tahun ini.
Program T-7A berada dikerjakan di St. Louis, dengan bagian belakang bodi pesawat dibangun oleh Saab di Linkoping, Swedia.
Saab akan mulai memproduksi bagian ini di fasilitas produksi barunya di West Lafayette, Indiana.
Pesawat yang sepenuhnya dirancang secara digital ini dibuat dan diuji menggunakan manufaktur canggih, pengembangan perangkat lunak yang gesit, dan teknologi rekayasa digital yang secara signifikan mengurangi waktu dari desain hingga penerbangan pertama.
Itu sebabnya Red Hawk disebut juga “eT-7A”, sebagai pesawat Angkatan Udara AS pertama yang dirancang menggunakan pendekatan digital.
Rekayasa berbasis model dan alat desain 3D telah mengurangi jam perakitan hingga 80% dan mengurangi separuh waktu pengembangan perangkat lunak.
Pesawat beranjak dari layar komputer ke penerbangan pertama hanya dalam 36 bulan, kata Boeing.
T-7A memiliki fitur ekor ganda dan dirancang dengan performa yang baik pada kecepatan rendah maupun tinggi, memungkinkannya terbang dengan cara yang lebih mendekati tuntutan dunia nyata dan dirancang khusus untuk mempersiapkan pilot untuk pesawat generasi kelima.
Mesin tunggal pada T-7A Red Hawk menghasilkan daya dorong hampir tiga kali lebih banyak daripada mesin kembar pada T-38C Talon yang digantikannya.
Selain menyediakan 351 unit jet T-7A, Boeing juga bertanggung jawab untuk mengirimkan 46 simulator pelatihan darat pesawat ini melalui kontrak senilai 9,2 miliar USD pada September 2018 lalu.
-Poetra-