AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Lockheed Martin (LM) telah menerima kontrak senilai total 74 juta USD untuk memasok sistem senjata Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) bagi Badan Pertahanan Rudal (MDA) Amerika Serikat.
Nilai kontrak mencakup produksi baterai THAAD kedelapan yang akan melengkapi kekuatan pemerintah AS. Diharapkan, pengiriman sistem THAAD akan dilaksanakan pada tahun 2025.
“Kontrak ini menunjukkan kepercayaan berkelanjutan pemerintah AS terhadap Sistem Senjata THAAD dan kemampuan pertahanan endo-atmosfirnya yang unik,” kata Dan Nimblett, Wakil Presiden Pertahanan Udara dan Rudal Terpadu Tingkat Atas di Lockheed Martin Missiles and Fire Control.
Ditambahkan, dengan 16 dari 16 uji terbang pencegatan yang telah berhasil dilaksanakan dan keberhasilan dalam pertempuran, menunjukkan keefektifan THAAD.
Dengan penambahan baterai THAAD, lanjut LM, akan semakin meningkatkan kesiapan terhadap ancaman rudal balistik yang ada dan berkembang.
Perusahaan mengatakan, THAAD merupakan pertahanan yang sangat efektif dan terbukti dalam pertempuran melawan ancaman rudal balistik jarak pendek dan menengah.
THAAD adalah satu-satunya sistem AS yang dirancang untuk mencegat target di luar dan di dalam atmosfer.
Sistem ini menggunakan teknologi Hit-to-Kill untuk menghancurkan ancaman dengan dampak langsung yang menetralkan muatan mematikan sebelum mencapai aset yang dilindungi di darat.
THAAD digunakan pertama kali oleh Angkatan Darat AS (US Army) tahun 2008. Sistem dengan roket satu tahap berbahan bakar padat propelan ini memiliki jangkauan 200 km dan ketinggian terbang maksimum hingga 150 km.
Rudalnya dapat meluncur dalam kecepatan Mach 8,2.
-Poetra-