AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Washington dilaporkan telah menjual pesawat MiG-29 bekas mereka ke Ukraina.
Pesawat-pesawat tersebut dibeli AS tahun 1997 dari Moldova. Pesawat kemudian digunakan oleh AS sebagai pesawat musuh dalam latihan tempur udara.
Laporan lain menyebut, pesawat-pesawat yang dijual itu akan digunakan sebagai suku cadang, jumlahnya sekitar 21 unit, tulis akun twitter Babak Taghvaee pada 20 April.
Beberapa waktu lalu, sejumlah MiG-29 tua ini dalam kondisi terbang untuk digunakan sebagai pesawat agresor dalam simulasi pertempuran udara ke udara oleh AS.
Sementara itu, Juru bicara Departemen Pertahanan AS John Kirby mengatakan, Ukraina membutuhkan banyak pesawat dari yang mereka miliki dua minggu lalu.
“Tanpa merinci tentang apa yang dipasok oleh negara lain, saya akan mengatakan bahwa mereka telah menerima pesawat tambahan dan suku cadang untuk menambah armada mereka,” ujarnya.
Dikatakan bahwa bantuan peralatan militer banyak berdatangan ke Ukraina, namun Kyiev membutuhkan pesawat tempur untuk mempertahankan keunggulan udara.
Seperti diketahui, Ukraina telah meminta pesawat tempur dari Barat seperti F-16, F-18 atau bahkan F-15, dengan alasan bahwa pilotnya dapat beradaptasi dengan pesaawt baru dalam hitungan minggu.
Tetapi opsi tersebut mendapat pertimbangan yang lebih sedikit daripada yang sebelumnya.
Akhirnya pilot Angkatan Udara Ukraina memutuskan untuk mengambil tindakan sendiri dengan meminta bantuan langsung kepada para milyuner dunia untuk mendonasikan pesawat tempur dengan tanda pagar #Buymefighterjet.
-Poetra-