AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Australia membutuhkan anggaran 14,6 miliar AUD (10,87 miliar USD, sekitar 156,4 triliun rupiah) untuk mengoperasikan armada F-35A Lightning II RAAF hingga tahun 2053.
Departemen Pertahanan Australia (DoD) mengatakan, sejauh ini Canberra telah menghabiskan 623 juta AUD untuk mempertahankan 48 pesawat F-35A dari tahun 2015 hingga 30 Juni 2021.
Sementara untuk biaya pemeliharaan anggaran tahun 2021-2022 mencapai 314 juta AUD (3,34 triliun rupiah).
Biaya pemeliharaan, lanjut DoD, akan semakin meningkat karena RAAF terus menambah F-35 ke dalam layanan dinas, kata para pejabat. Pada tahun fiskal 2020-2021 RAAF memulai dengan 22 pesawat.
“Kami telah mengembangkannya menjadi 37 pesawat. Pada akhir tahun keuangan ini, kami berharap mencapai 54 pesawat. Seiring dengan itu kami meningkatkan armada kami, kami memiliki peningkatan yang sepadan dalam biaya pemeliharaan kami untuk pesawat-pesawat itu,” kata AVM Leon Phillips, Kepala Divisi Dirgantara RAAF seperti diberitakan Janes.
Dia menambahkan, anggaran sebesar 1,613 miliar AUD telah disetujui pada akhir tahun keuangan 2021 untuk mempertahankan armada hingga 2024-2025.
Biaya keberlanjutan untuk 2022–2023 diperkirakan sebesar 328 juta AUD (3,49 triliun rupiah).
-Poetra-