Rahasia lubang hitam berukuran sedang yang sulit dipahami

Mid-Sized Black HoleNASA

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Para ilmuwan mengungkap bagaimana lubang hitam misterius berukuran sedang dapat muncul akibat dari tabrakan bintang masif.

Sampai saat ini hanya ada dua jenis lubang hitam, yaitu lubang hitam bintang yang massanya 10 hingga 100 kali matahari dan lubang hitam supermasif yang jutaan kali atau lebih besar dan mengintai di jantung galaksi seperti galaksi Bima Sakti.

Namun, pada tahun 2019, bukti signifikan tentang lubang hitam bermassa menengah atau berukuran sedang tiba-tiba muncul.

Detektor gelombang gravitasi LIGO (Laser Interferometer Gravitational-wave Observatory) dan Virgo mendeteksi gelombang gravitasi GW190521 yang sangat kuat sehingga pasti dipicu oleh tabrakan yang memunculkan lubang hitam yang jauh lebih besar dari batas atas bintang.

Namun pada saat yang sama, objek itu tidak cukup besar untuk menjadi lubang hitam supermasif galaksi, tulis space.com.

Sebuah studi baru sekarang menunjukkan bahwa lubang hitam berukuran sedang juga bisa lahir dari tabrakan dua bintang raksasa

Menurut Michela Mapelli, astrofisikawan di Universitas Padova di Italia dan pemimpin penelitian baru, belum ada yang menyimulasikan tabrakan bintang sebesar itu sebelumnya.

Mapelli memimpin proyek penelitian yang disebut DEMOBLACK dengan cara melakukan simulasi komputer untuk memodelkan bagaimana lubang hitam muncul dan bergabung di dalam gugus bintang.

Tim dalam studi baru ini memulai simulasinya dengan dua bintang, yaitu satu bintang yang sangat muda yang membakar hidrogen sekitar 40 kali lebih besar dari matahari dan satu bintang yang lebih tua dengan massa sekitar 60 matahari.

Bintang yang lebih tua berada di tahap selanjutnya, tahap raksasa merah dari evolusinya ketika bintang-bintang membakar helium di intinya dan balonnya berukuran ratusan kali lebih besar dari ukuran aslinya.

Para ilmuwan tahu bahwa lubang hitam bintang lahir ketika bintang-bintang tua runtuh di akhir hidup mereka.

Tetapi, karena kendala fisika, lubang hitam ini hanya bisa seberat 65 kali berat matahari, menurut LIGO.

Itu menjelaskan bahwa kedua lubang hitam nenek moyang, yang diyakini para ilmuwan memunculkan GW190521, pastilah produk dari penggabungan sebelumnya atau telah memakan banyak materi sejak kelahirannya.

Model menunjukkan bahwa lubang hitam bintang dapat membentuk apa yang disebut sistem biner, ketika mereka mengorbit satu sama lain sambil secara bertahap semakin dekat.

Akhirnya, mereka menyatu. Tabrakan dan penggabungan yang berulang dapat menghasilkan lubang hitam dengan massa yang jauh lebih tinggi hingga 10.000 kali massa matahari, kata Mapelli.

Beberapa ahli teori percaya bahwa lubang hitam berukuran sedang entah bagaimana terbentuk di alam semesta awal tak lama setelah Big Bang sebagai apa yang disebut lubang hitam primordial.

Atau, lubang hitam diyakini tumbuh dengan melahap materi di sekitarnya. Tetapi hal ini gagal menjelaskan ukuran sebenarnya dari lubang hitam yang bersembunyi di dalam galaksi.

Para ilmuwan berharap dapat menemukan lebih banyak lubang hitam berukuran sedang yang akan membantu mereka memecahkan misteri itu di masa depan.

-Jaden-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *