AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Korea Selatan berencana untuk meluncurkan satelit mata-mata pertamanya tahun 2023 menggunakan roket dari perusahaan luar angkasa AS SpaceX.
Total lima satelit mata-mata akan ditempatkan di orbitnya hingga tahun 2025, kata pejabat di Seoul.
Institut Penelitian Dirgantara Korea dan Badan Pengembangan Pertahanan yang dikelola negara telah menandatangani kontrak dengan perusahaan untuk menggunakan roket SpaceX Falcon 9 untuk peluncuran satelit berbobot sekitar 800 kg tersebut.
Satelit yang akan diluncurkan dilengkapi dengan perangkat inframerah dan elektro-optik.
Satelit tersebut akan diluncurkan ke orbit rendah Bumi dengan ketinggian antara 600 dan 700 km.
Dengan satelit ini, Korea Selatan dapat mengamati fasilitas militer utama tetangganya yang memiliki senjata nuklir setiap dua jam dengan citra resolusi 30-50 cm, seperti dikutip dari SpaceNews.
Sebelumnya pada 2017, Seoul telah memulai proyek akuisisi satelit 970 juta USD untuk meningkatkan kemampuan pengintaian dan mengurangi ketergantungannya pada sumber intelijen asing.
Akuisisi satelit militer telah menjadi persyaratan utama bagi Korea Selatan untuk mendapatkan kendali operasional dalam memimpin pasukan gabungan sekutu.
Di bawah proyek pertahanan, Seoul berencana meluncurkan lima satelit dengan empat satelit di antaranya dilengkapi dengan radar aperture sintetis yang menggunakan gelombang radio dan versi elektro-optik inframerah.
Setelah satelit ini memasuki layanan, mereka diharapkan dapat meningkatkan sistem pertahanan umum Korea Selatan, termasuk kemampuannya untuk memantau dan melacak pergerakan militer Korea Utara.
-Jaden-