AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Amerika Serikat, Inggris, dan Australia yang tergabung dalam AUKUS akan berkolaborasi untuk menciptakan senjata hipersonik dan meningkatkan kemampuan perang elektronika.
Hal ini dilaksanakan sebagai bagian dari program AUKUS dengan tujuan untuk menghadapi China.
“Kami berkomitmen hari ini untuk memulai kerja sama trilateral baru pada hipersonik dan kontra-hipersonik, dan kemampuan peperangan elektronik, serta untuk memperluas berbagi informasi dan memperdalam kerja sama dalam inovasi pertahanan,” kata AUKUS dalam pernyataan bersama pada hari Selasa.
Ditegaskan, inisiatif ini akan menambah upaya mereka untuk memperdalam kerja sama dalam kemampuan siber, kecerdasan buatan, teknologi kuantum, dan kemampuan bawah laut tambahan.
Sejauh ini, Rusia, China, Amerika Serikat, dan Korea Utara melaksanakan uji peluncuran rudal hipersonik.
Dibandingkan rudal balistik yang terbang tinggi ke luar angkasa dalam bentuk busur untuk mencapai targetnya, senjata hipersonik terbang pada lintasan rendah di atmosfer, berpotensi mencapai target lebih cepat.
Rudal hipersonik juga dapat bermanuver membuatnya lebih sulit untuk dilacak dan dipertahankan.
Rusia dipandang sebagai negara paling maju di bidang ini.
Sementara China juga secara agresif mengembangkan teknologinya, menurut US Congressional Research Service (CRS).
AS, Inggris, dan Australia meluncurkan pakta keamanan penting mereka pada September 2021.
Pakta yang dikenal sebagai AUKUS ini, diproklamirkan sebagai memungkinkan tiga sekutu untuk berbagi teknologi canggih.
-Poetra-