AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Korps Marinir Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China pada 27 Maret melakukan serangkaian latihan pendaratan amfibi bersama menggunakan kapal konvensional dan hovercraft.
Yang menarik adalah penggunaan hovercraft atau wahana pendarat dengan bantalan udara (air-cushioned landing craft) terbesar di dunia kelas Zubr, seperti diwartakan Global Times.
Berdasarkan riwayatnya, Zubr milik Korps Marinir China ini dipesan pada 2009 dari Ukraina sebanyak empat unit dengan nilai kesepakatan sekitar 315 juta dolar.
Dua hovercraft dibangun oleh perusahaan Ukraina di fasilitas FSK More di Feodosia. Dua lainnya dibangun di China dengan partisipasi dan asistensi perusahaan Ukraina.
Hovercraft raksasa dengan bobot 550 ton ini dapat menampung 360 pasukan atau tiga tank tempur (MBT) ke bibir pantai dengan kecepatan hingga 60 knot atau setara 111 km/jam.
Di Ukraina hovercraft kelas Zubr ini dikenal sebagai Bison dan NATO menjulukinya sebagai Pomornik. Dikembangkan semasa Uni Soviet masih berdiri pada 1980-an.
Hovercraft dengan panjang 57 m rencananya dibangun sebanyak 17 unit. Namun runtuhnya Uni Soviet pada Desember 1991 hanya 15 unit yang terselesaikan.
Diketahui saat ini Zubr yang aktif hanya 10 saja. AL Rusia mengoperasikan dua unit, empat dibeli oleh Yunani, sisanya digunakan oleh China.
Sementara AL Ukraina sendiri telah memensiunkan seluruh Bison-nya.
-RBS-