AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Militer Pakistan untuk pertama kalinya mempersembahkan kepada publik self-propelled howitzer (SPH) SH-15 155 mm baru buatan China selama parade militer Hari Nasional yang diadakan pada 23 Maret 2022 lalu.
Diketahui, pada 2019 Pakistan telah mengorder sebanyak 236 unit SH-15. Dengan pengiriman gelombang pertama telah dilakukan pada akhir Januari 2022.
Mengenai sejarahya, sistem SH-15 mulai dikembangkan sekitar tahun 2017 oleh perusahaan persenjataan milik negara, NORINCO.
Selang dua tahun kemudian SH-15 mulai diadopsi oleh Militer China sebagai PCL-181 untuk sebutan dalam negeri.
Sistem SH-15 menggunakan sasis truk Shaanxi berpenggerak 6X6 dengan howitzer kaliber 155 mm yang dipasang di bagian belakang truk.
Bobotnya diperkirakan hanya 22 ton, menjadikan SH-15 dengan mudah dapat dipindahkan via udara menggunakan pesawat angkut buatan China Y-9 atau pesawat lainnya seperti C-130J dan A400M.
SH-15 telah dilengkapi dengan sistem kendali tembakan terkomputerisasi, navigasi, penentuan posisi, dan sistem penargetan. Kendaraan menerima informasi target dari kendaraan komando artileri.
SH-15 memiliki kemampuan menembak langsung dan tidak langsung. Dengan amunisi standar jangkauan tembaknya 20 km dan 53 km saat menggunakan proyektil artileri bantuan roket.
Tingkat maksimum tembakannya sekitar 4-6 putaran per menit. Sedangkan waktu konversi dari bentuk firing ke travelling order hanya sekitar 1 menit saja.
SH-15 dioperasikan lima prajurit, dimana kabin kru mendapatkan baju zirah yang tahan terhadap peluru senapan serbu dan pecahan munisi artileri medan.
Di atap kabin depannya tersedia dudukan untuk senapan mesin berat kaliber 12,7 mm atau 14,5 mm sebagai senjata pertahanan diri.
Sebelum kedatangan SH-15 ini, Militer Pakistan sendiri telah mengandalkan SPH beroda ban SH-1 juga dari China dan SPH roda rantai M109A5 buatan Amerika Serikat.
-Rangga BS-