AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Pada 24 Maret 2022 lalu, Korea Utara sukses melaksanakan uji coba peluncuran rudal balistik antarbenua (ICBM) terbaru dan terbesarnya Hwasong-17.
Sebelumnya, pada 30 Januari 2022, Korea Utara juga telah sukses meluncurkan rudal balistik berkecepatan hipersonik Hwasong-12 yang tercatat sebagai uji coba ketujuh.
Tidak seperti rudal balistik konvensional, yang bergerak dalam lintasan parabola dan sebagian besar dapat diprediksi sehingga rentan terhadap intersepsi, rudal yang ini berbeda.
Rudal hipersonik dapat melintas secara lateral, dekat dengan permukaan bumi, dan mengenai target dalam waktu penerbangan yang jauh lebih singkat.
Selain itu, rudal hipersonik dengan kecepatan laju lima kali kecepatan suara atau sekitar 6.200 km/jam ini, membuatnya lebih sulit untuk dilacak dan dicegat oleh lawan.
Portal berita negara Korea Utara KCNA memuji keberhasilan tes tersebut, dengan mengatakan rudal mempunyai kemampuan manuver yang unggul.
Ditambahkan pula, rudal yang ditembakkan tersebut telah berhasil berbelok (manuver) sebelum mencapai sasarannya di laut sekitar 1.000 km.
Mengenai keberadaannya, Hwasong-12 pertama kali diungkapkan kepada masyarakat internasional dalam parade militer 14 April 2017 saat merayakan Hari Matahari yang merupakan hari ulang tahun Presiden pendiri Korea Utara, Kim Il-sung.
Dilaporkan saat ini Militer Korea Utara telah memiliki sekitar 38 rudal Hwasong-12 yang mulai diproduksi secara masal sejak 2017.
Mengenai spesifikasinya, Hwasong-12 diperkirakan memiliki massa 24,7 ton, panjang 16,5 m, dan diameter sekitar 1,5 m.
Sebagai pendorong berupa motor roket dengan propelan cair. Sementara hulu ledaknya dapat memuat versi konvensional ataupun nuklir.
Jangkauan operasional Hwasong-12 mencapai 3.700–6.000 km dengan ketinggian penerbangan maksimum 2.111,5 km pada lintasan tinggi (yang mengurangi jangkauan menjadi 787 km saja).
Atas keberhasilan peluncuran Hwasong-12 ini, Korea Utara bergabung dengan sejumlah kecil negara pengembang rudal hipersonik, termasuk Rusia, Amerika Serikat dan China.
-RBS-