AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky blak-blakan mengatakan bahwa 90% gedung di Mariupol telah dihancurkan oleh pasukan Rusia.
Tidak hanya itu, ribuan orang telah tewas di sana.
“Semua jalan menuju Mariupol ditutup, pasukan Rusia bahkan tidak mengizinkan barang-barang kemanusiaan dengan makanan, air, dan obat-obatan masuk,” kata Zelensky dalam tayangan video di Forum Doha ke-20 di Qatar seperti dikutip kantor berita Ukraina, Ukrinform (26/3/2022).
“Tidak ada. Kota ini dibom dan ditembaki sepanjang waktu. 90% dari semua bangunan di Mariupol hancur. Ribuan orang tewas,” lanjut Zelensky.
Presiden Ukraina menegaskan kembali pentingnya menyelesaikan bencana kemanusiaan di Mariupol.
Dia menyatakan kemarahan bahwa Federasi Rusia belum menerima hukuman nyata untuk kejahatan ini.
Zelensky menjelaskan, Ukraina adalah negara dengan keragaman dan koeksistensi damai dari kelompok etnis dan agama.
Ada lebih dari satu juta muslim tinggal di Ukraina. “Rudal dan bom udara Rusia adalah ancaman mematikan bagi semua orang kami. Di kota kami sendiri, di wilayah pendudukan Rusia. Mariupol, ada sekitar 4.000 Muslim. Lebih dari 80 orang telah bersembunyi di masjid Mariupol selama tiga minggu sekarang. Di antara mereka adalah wanita, anak-anak, orang-orang dari usia terhormat,” beber Zelensky.
Pasukan Rusia dilaporkan telah menyebabkan bencana kemanusiaan terburuk di Mariupol.
Para penyerbu membom orang-orang yang tidak bersenjata dan menghalangi bantuan kemanusiaan, tulis Ukrinform.
-Poetra-