AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Angkatan Udara Korea Selatan (RoKAF) melakukan atraksi “Jalan Gajah” (Elephant Walk) 28 jet temnpur siluman F-35A Lightning II.
Hal ini dilakukan Seoul sebagai tanggapan atas peluncuran uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) Hwasongpho-17 oleh Korea Utara pada 24 Maret 2022.
Korut meluncurkan ICBM-nya dari Bandara Internasional Pyongyang menggunakan peluncur vertikal.
Rudal berhasil meluncur hingga ketinggian 6.248 km dan menjangkau jarak 1.095 km selama 4.052 detik.
Rudal tersebut kemudian mengenai sasarannya yang telah ditempatkan di atas Laut Utara.
Adapun mengenai elephant walk, RoKAF mengerahkan 28 dari 40 F-35A yang dimiliki.
Angkatan Udara Negara Ginseng itu menuliskan slogan “Kekuatan siluman untuk melindungi Korea Selatan”.
Hal ini untuk menunjukkan bahwa militer Korea Selatan akan menggunakan F-35A dengan kemampuan segala cuaca dan serangan presisi untuk mencapai kemenangan strategis.
Menteri Pertahanan Korea Selatan Suh Wook seperti diberitakan media setempat mengatakan, aksi elephant walk sebagai bukti kesiapan penuh kekuatan F-35A.
Kementerian Pertahanan Korea Selatan tidak menyebutkan di mana lokasi pelaksanaan aksi jalan gajah tersebut.
RoKAF telah menyebar 40 F-35A yang dimilikinya pada Januari lalu.
Apa yang dilakukan Korut dan Korsel terlihat beda di sini. Korut mengandalkan rudal ICBM, sementara Korsel mengedepankan jet tempur siluman.
RoKAF mengandalkan jet-jet tempur mutakhir, hal yang tidak dimiliki oleh Korut.
Sejauh ini, jet-jet tempur Korut memang dari generasi jadul buatan Uni Soviet, seperti MiG-21, MiG-23, dan MiG-29.
-Poetra-