AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Lockheed Martin UK telah bergabung dengan Team Thunder yang dipimpin Hanwha Defense dari Korea Selatan untuk memproduksi K9A2 Self-Propelled Howitzer (SPH) untuk program artileri Mobile Fires Platform (MFP) Inggris.
K9A2 merupakan varian lanjutan dari howitzer beroda rantai K9A1 kaliber 155mm/52 dengan peningkatan daya mematikan, mobilitas, dan kemampuan bertahan, kata Hanwha.
Versi terdahulu K9A1 memiliki jangkauan maksimum 40 kilometer (25 mil) dan kecepatan hingga 67 km/jam (41,6 mil/jam).
Tercatat, lebih dari 600 K9A1 telah terjual di seluruh dunia, menjadikannya sebagai produk laris dari Negeri Ginseng.
Sementara itu, pemerintah Inggris telah mengalokasikan £800 juta (1,05 juta USD) untuk program MFP selama satu decade.
Program tersebut untuk menggantikan AS-90 SPH roda rantai era 1990-an.
Tahap pertama, program MFP membutuhkan 18 unit K9A2 dengan kemampuan operasi awal pada awal 2029 dan 116 unit dengan kemampuan operasi penuh pada tahun 2032.
Untuk meriam yang ditingkatkan akan diproduksi secara lokal oleh tim termasuk Pearson Engineering, Horstman Defense Systems, Leonardo UK, dan Soucy Defense.850
Wakil Presiden dan Direktur Pelaksana Lockheed Martin UK Ampthill, Lee Fellows, mengatakan, untuk memproduksi K9A2 perusahaan akan menginvestasikan sistem digital canggih di dalam negeri.
-Poetra-