AIRSPACE REVIEW (airspace-review.comn) – Slowakia siap memasok sistem pertahanan udara S-300 dan jet tempur MiG-29 ke Ukraina asal mendapat pengganti yang tepat.
Menteri Pertahanan Slovakia Jaroslav Nad mengatakan hal itu saat jumpa pers bersama Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd J. Austin III di Bratislava, ibu kota Slowakia pada 17 Maret.
Menurutnya, S-300 merupakan sistem pertahanan udara strategis Slowakia yang bisa saja diserahkan kepada Ukraina untuk membantu menciptakan keamanan bagi NATO.
Austin sendiri tidak memberikan tanggapan langsung atas pernyataan koleganya tersebut.
Menhan AS lebih menyoroti mengenai zona larangan terbang di atas Ukraina yang diminta oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
“Kami sedang berdiskusi. Tidak ada komentar publik untuk saat ini,” kata Austin dikutip Air Force Magazine.
Austin mengunjungi Slovakia untuk pertemuan dengan para pemimpin militer dan sipil dan mengerahkan pasukan ke wilayah tersebut.
Ketika dipancing lagi untuk memberikan pernyataan kepada pers, Austin berujar, “Saya tidak punya pengumuman untuk Anda sore ini. Ini adalah hal-hal yang akan terus kami kerjakan dengan semua sekutu kami, dan ini tentu bukan hanya masalah AS, ini adalah masalah NATO.”
Menhan AS mengucapkan terima kasih kepada Slowakia yang telah menjadi tuan rumah bagi pasukan NATO tambahan.
Sementara mengenai MiG-29, Menhan Slowakia menegaskan bahwa negaranya tidak akan menggunakan pesawat itu lagi dan siap memberikannya kepada Ukraina apabila saatnya tepat dan sudah ada penggantinya.
Mengenai zona larangan terbang, Nad setuju dengan pilihan AS yang tidak mengabulkan permintaan Kyiv.
Dikatakan bahwa bila hal itu dilakukan, maka sistem pertahanan udara NATO dapat menembak pesawat Rusia dan ini berarti menjerumuskan NATO ke dalam pertarungan langsung melawan Moskow.
Nad menambahkan, negaranya akan meningkatkan anggaran pertahanan di atas 2% dari PDB yang menjadi batas minimal permintaan NATO.
Untuk diketahui, Slowakia bergabung dengan NATO pada 2004.
-Poetra-