AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Nama rudal antitank (ATGM) FGM-148 Javelin buatan Amerika Serikat berkibar dalam palagan Rusia vs Ukraina.
Rudal yang dikembangkan oleh Raytheon dan Lockheed Martin ini berhasil memperdaya banyak tank tempur utama (MBT) Rusia.
Rusia sendiri juga menurunkan rudal antitank terbaiknya dalam perang negara bertetangga yang dimulai sejak 24 Februari 2022 ini.
Rudal tersebut adalah Kornet 9M133 (NATO: AT-14 Spriggan) yang merupakan ATGM generasi kedua Rusia yang ditujukan terutama untuk melawan MBT.
Kornet dirancang oleh biro Desain Instrumen KBP tahun 1988, dan diteruskan Rusia sejak 1992 menyusul bubarnya Uni Soviet pada Desember 1991.
Produksinya dilaksanakan oleh pabrik senjata Degtyarev sejak 1994 dan pertama kali diperkenalkan ke dalam layanan dengan tentara Rusia pada 1998.
Mengenai spesifikasinya, Kornet memiliki panjang 120 cm, diameter 15,2 cm dan berat rudal 27 kg dan tabungnya saja 2 kg. Sementara ditambah tripod dan rudal siap tembak mencapai 63,7 kg.
Kornet mampu menyerang target apa pun dari berbagai platform menggunakan sistem pemandu sinar laser yang andal dan mudah digunakan.
Kinerja dan kemampuannya jauh mengungguli ATGM era Uni Soviet sebelumnya yakni 9K111 Fagot (NATO: AT-4 Spigot) dan 9K113 Konkurs (NATO: AT-5 Spandrel) yang masih mengadopsi sistem wire-guided.
Jangkauan operasional Kornet mulai dari jarak 100-5.500 m untuk versi standar, dan 100-8.000 m untuk versi Kornet-EM.
Kornet sendiri sudah mendapatkan cap battle proven, kenyang turun dalam palagan, yang menjadi momok MBT ataupun jenis ranpur lainnya.
Debut Kornet saat digunakan dalam Perang Irak
2006, kemudian Perang Lebanon, Konflik Israel–Palestina, Krisis Libya, Perang Saudara Suriah, Perang di Donbass, Perang Saudara Yaman, Konflik Nagorno-Karabakh hingga Perang Rusia-Ukraina yang sedang berlangsung.
Keberhasilan Kornet dalam perang tercatat saat digunakan pasukan khusus Irak untuk menyerang kendaraan lapis baja AS. Berhasil melumpuhkan setidaknya dua MBT Abrams dan satu IFV Bradley pada minggu pertama perang.
Episode terverifikasi kedua dari Kornet saat turun dalam Perang Lebanon 2006, digunakan oleh pejuang Hizbullah untuk menghancurkan hingga empat MBT Merkava Israel yang terkenal ampuh.
Tak hanya sukses dalam palagan, Kornet juga sukses di pasar, dikenal sebagai Kornet-E. Tercatat 24 negara asing turut menggunakannya.
-RBS-