AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Sosok pemberontak Suriah penentang pemerintahan Presiden Bashar al-Assad ini bernama Abu TOW. Mendapat julukan TOW karena ia adalah legenda hidup yang terkenal dengan keberanian dan kepiawaiannya menghancurkan pasukan tank menggunakan rudal BGM-71 TOW di Suriah.
Abu TOW dilaporkan telah berhasil menghancurkan 145 target menggunakan rudal TOW, termasuk tank modern Rusia.
Selain itu, ia juga berhasil menghancurkan dua jet tempur MiG-23 Rusia di bandara militer Aleppo.
Abu TOW yang bernama asli Suhail Mohammed Hammoud datang ke Ukraina memanfaatkan imbauan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang meminta warga negara asing (WNA) di seluruh dunia untuk datang ke negaranya berjuang bersama tentara Ukraina melawan pasukan Rusia.
Untuk memberikan tempat bagi para sukarelawan pejuang dari negara lain itu, Presiden Zelensky telah membentuk satuan baru bernama Legiun Internasional.
Dikabarkan, para pejuang asing telah berdatangan di Ukraina dan sebagian lainnya mulai menuju negara bekas pecahan Soviet itu untuk bertempur melawan negara suadaranya, Rusia.
Bagi kelompok pemberontak di Suriah, ini adalah kesempatan untuk melakukan balas dendam terhadap Rusia di mana Moskow sejak 2015 melakukan kampanye militer di Suriah membantu Presiden Assad.
Beberapa kelompok pemberontak Suriah yang berasal dari Suriah utara dan Turki mengatakan kepada Middle East Eye, mereka datang ke Ukraina untuk bersama-sama mengangkat senjata melawan Rusia.
“Kesempatan untuk membalas dendam pada Rusia di tempat lain. Terlalu sayang untuk dilewatkan,” ujar mereka.
Beberapa orang mengatakan, akibat perjanjian gencatan senjata yang ditengahi pihak asing di Suriah, mereka kehilangan kesempatan untuk meluncurkan serangan terhadap pasukan Rusia. Dan kini kesempatan itu muncul di Ukraina.
“Saya berhubungan dengan beberapa pihak untuk keluar dari Suriah dan mencapai Ukraina. Di Ukraina saya akan menghadapi pasukan Rusia bersama dengan saudara-saudara Ukraina saya,” kata Hammoud kepada MEE dari daerah kantong oposisi barat laut Suriah, Idlib.
Ia menambahkan, ia akan pergi secara pribadi dengan cara apa pun. “Saya tidak berencana pergi dengan seluruh tim saya, demi keselamatan mereka,” ujarnya.
-RNS-