AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Pemerintah Amerika Serikat (AS) memutuskan untuk mengirim paket bantuan militer berupa rudal-rudal antitank dan antipesawat mematikan.
Hal ini untuk membantu Ukraina mengatasi ancaman kendaraan tempur lapis baja dan pesawat penyerang.
Disinyalir, bantuan persenjataan yang akan diberikan tersebut adalah rudal antitank Javelin dan rudal antipesawat Stinger. Keduanya merupakan jenis rudal panggul.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyatakan pada Sabtu (27/2/2022) pagi, rencana pengiriman persenjataan akan dilaksanakan melalui udara.
Paket ini diberikan menyusul pengumuman dari Gedung Putih yang mengizinkan bantuan militer kepada Ukraina senilai 350 juta USD pada malam sebelumnya.
Para pejabat AS bersama dengan Aliansi NATO telah bersepakat pada hari Jumat untuk terus mengirimkan senjata dan materi lainnya untuk Angkatan Bersenjata Ukraina.
Sebelumnya diberitakan, dua negara Baltik yaitu Latvia dan Lithuania yang keduanya merupakan anggota NATO, telah lebih dulu mengirimkan sejumlah rudal Stinger kepada Ukraina.
Mereka pun melatih para personel militer Ukraina untuk menggunakan persenjataan tersebut untuk melawan tentara Rusia.
Sementara itu, negara anggota NATO lainnya, Polandia, juga akan memasok rudal jenis panggul Piorun kepada pasukan Ukraina.
Sebelumnya lagi, Inggris telah mengirimkan ribuan unit rudal antitank NLAW untuk menghancurkan kendaraan-kendaraan tempur lapis baja Rusia.
Hingga hari ketiga invasi militer Rusia terhadap Ukraina pada hari Sabtu, sejumlah video beredar memperlihatkan banyak ranpur Rusia hancur terkena serangan rudal-rudal panggul pasukan Ukraina.
Tentara Ukraina dinilai memiliki keuntungan berperang di negaranya sendiri karena mereka lebih tahu medan pertempuran.
Sedangkan ranpur-ranpur rusia yang datang secara berkonvoi menjadi sasaran empuk saat mereka melaju di jalanan menuju kota-kota di Ukraina.
-RNS-