Tiga pesawat mata-mata AS berputar-putar di atas Ukraina

RC-135 Rivet Joint_E-8C_RQ-4USAF

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Tidak ikut campur secara langsung dalam pertempuran membantu Ukraina melawan Rusia, bukan berarti Amerika Serikat (AS) hanya duduk manis.

Peran intelijen dan tindakan memata-matai apa yang terjadi di Ukraina terus dilakukan oleh Paman Sam.

Salah satunya adalah dengan mengerahkan tiga pesawat mata-mata yang terbang di ketinggian.

Yang menarik, Pentagon mengerahkan pesawat mata-mata lawas era Perang Dingin yaitu RC-135 Rivet Joint. Pesawat ini mulai digunakan tahun 1961 dan masih bertahan hingga saat ini.

RC-135 yang digunakan saat ini merupakan iterasi terbaru dari modifikasi pesawat lawas ini.

Pesawat telah berpartisipasi dalam setiap konflik bersenjata yang melibatkan pasukan AS selama enam dekade terakhir.

Rivet Joint mendukung operasi di Perang Vietnam, Operasi El Dorado Canyon, Operasi Urgent Fury, Operasi Just Cause, hingga Operasi Badai Gurun, dan Operasi Iraqi Freedom.

Awalnya, semua RC-135 dioperasikan oleh Komando Udara Strategis. Sejak tahun 1992 dialihtugaskan ke Komando Tempur Udara.

Armada RC-135 secara permanen berbasis di Pangkalan Angkatan Udara Offutt, Nebraska dan dioperasikan oleh Wing ke-55 dan beroperasi ke seluruh wilayah dunia.

Selain RC-135, AS kali ini juga menurunkan E-8C Joint Surveillance Target Attack Radar System (JSTARS).

Tiga dekade lalu, pesawat ini berjaya melaksanakan tugasnya dalam perang Badai Gurun di Irak yang dilanjutkan dengan perang di Afghanistan.

Pesawat ini sejatinya dirancang untuk menanggapi ancaman Soviet di Eropa Timur, hampir persis seperti yang terjadi saat ini.

JSTARS menggunakan basis Boeing 707 yang dimodifikasi menggunakan radar di bagian perutnya untuk mengawasi area seluas hampir 20.000 mil persegi.

Awak manajer pertempuran Angkatan Udara dan Angkatan Darat menganalisis dan memproses gambar radar yang kemudian dikirim ke Pusat Komando.

E-8C rupanya tidak sendirian dikerahkan oleh AS. Namun dengan pesawat lainnya yakni RC-135 Rivet Joint dan RQ-4 Global Hawk.

JSTARS dirancang pada 1970-an dan baru digunakan pada awal 1980-an. Sistem ini merupakan perwujudan rencana bersama antara USAF dengan US Army.

Peran utama pesawat ini adalah memberikan informasi waktu-nyata kepada komandan tingkat brigade terkait konvoi kendaraan lapis baja musuh maupun pergerakan peralatan perang lainnya di darat.

Pesawat diawaki oleh empat kru. Terdiri dari pilot, kopilot, combat systems office, dan flight engineer.

Di dalam kabin, juga terdapat kurang lebih 18 spesialis tergantung misi yang dilaksanakan. Kru dari Angkatan Darat AS biasanya ikut serta di pesawat ini.

Perannya di wilayah udara Ukraina, mungkin akan menjadi kiprah terakhir E-8C JSTARS yang segera dipensiunkan ini.

Selain RC-135 Rivet Joint dan E-8C JSTARS, AS dalam operasi senyapnya di wilayah udara Ukraina juga mengerahkan drone RQ-4 Global Hawk.

Ini adalah pesawat tanpa awak yang dikendalikan dari jarak jauh. RQ-4 menjalankan fungsi untuk memberikan tinjauan luas dan pengawasan sistematis menggunakan sensor aperture radar (SAR) sintetis resolusi tinggi dan sensor elektro-optik/inframerah (EO/IR) dengan durasi terbang yang lama di langit.

Drone jenis HALE (high-altitude, long-endurance) ini dapat mensurvei medan seluas 40.000 mil persegi (100.000 km2) per hari, seluas negara Korea Selatan atau Islandia.

-RNS-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *