Airspace Review

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Kehadiran mock-up skala penuh jet tempur siluman TF-X untuk pertama kalinya di Singapore Airshow pada 15-18 Februari 2022, menjadi nilai  tersendiri dari pameran udara dua tahunan kali ini.

TF-X atau di Turki dikenal dengan nama National Combat Aircraft (MMU), sedang dikembangkan oleh Ankara sebagai jet tempur generasi kelima yang kelak akan menggantikan armada F-16.

Target operasi pesawat ini telah ditetapkan pada tahun 2030.

Rencananya peluncuran akan dilaksanakan pada 2023 dan untuk penerbangan perdana akan dilaksanakan pada 2025 atau 2026.

Tidak hanya memboyong mock-up TF-X nya saja, Turkish Aerospace (TA) juga menampilkan model skala penuh sistem persenjataan yang nantinya melengkapi MMU.

Proyek MMU telah dimulai oleh Turki sejak tahun 2010. Hal ini dirintis oleh Komite Eksekutif Industri Pertahanan Turki (SSIK) sebagai proyek pengganti pesawat F-16 di masa mendatang.

Pada 2011, Presidensi Industri Pertahanan Turki (SSB) bersama Badan Pengadaan Angkatan Bersenjata Turki menandatangani perjanjian dengan Turkish Aerospace untuk pengembangan konseptual kemampuan dasar MMU.

TA dan TUSAŞ Engine Industries (TEI) menjadi pemimpin dalam proses desain hingga pengembangannya.

Tahun 2015, TA merilis tiga konfigurasi badan pesawat potensial untuk MMU. Yaitu konfigurasi mesin tunggal, konfigurasi canard-delta bermesin tunggal, dan konfigurasi mesin ganda.

Pada 8 Januari 2015, Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoğlu mengumumkan bahwa TF-X menggunakan mesin ganda.

Dua tahun kemudian pada Desember 2017, TA merilis spesifikasi teknis awal dan fitur pesawat ini.

Dua tahun kemudian, di Paris Air Show 2019, mock-up TF-X ditampilkan untuk pertama kalinya di luar negara Turki.

Di dalam negeri Turki sendiri, TF-X mendapat sambutan besar, terlebih setelah Turki dikeluarkan dari program F-35 oleh Amerika Serikat akibat membeli sistem pertahanan udara S-400 dari Rusia.

Turki hingga saat ini masih berjuang untuk memiliki jet tempur generasi kelima. Proyek MMU menjadi harapan bagi Ankara untuk hal ini.

Jalan tentu masih panjang. Hingga saat ini, Turki pun belum mendapatkan mitra untuk pengembangan TF-X.

Kedatangannya ke Singapore Airshow menjadi salah satu jalan untuk membuka peluang tersebut ke negara-negara di kawasan, khususnya Asia Tenggara.

-RNS-