AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Indonesia dan Prancis telah menandatangani pembelian enam unit jet tempur Rafale dari Prancis pada 10 Februari 2022.
Penandatanganan kontrak antara pihak Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dengan perusahaan Dassault Aviation pembuat Rafale dilaksanakan di Jakarta, disaksikan oleh Menteri Pertahanan RI Prabowo Suibianto dan Menteri Angkatan Bersenjata Prancis Florence Parly.
Terkait kapan pengiriman keenam pesawat tersebut, sumber Kementerian Pertahanan seperti diberitakan Janes hari ini (14/2/2022) mengatakan, pesawat pertama Rafale pesanan Indonesia baru bisa dikirim 56 bulan setelah penandatanganan kontrak tersebut.
Artinya, jet tempur Rafale baru akan mendarat di Indonesia pada tahun 2026.
Tidak disebutkan apakah varian Rafale yang dibeli oleh Indonesia ini adalah F3-R bekas pakai Angkatan Udara dan Antariksa Prancis atau varian baru F4 yang akan dibuat oleh pabrik Dassault.
Namun apabila kita membandingkan dengan pembelian Rafale bekas pakai Angkatan Udara dan Antariksa Prancis oleh Yunani, maka paling cepat hanya butuh satu tahun saja.
Yunani menandatangani kontrak pembelian 18 jet Rafale dari Perancis pada Januari 2021 senilai 2,5 miliar euro (3,03 miliar dolar AS).
Dari 18 Rafale yang dibeli, sebanyak 12 di antaranya adalah pesawat bekas pakai Prancis, sedangkan enam unit lainnya merupakan pesawat baru.
Yunani menambahkan anggaran 400 juta euro untuk melengkapi beragam perlengkapan yang dibutuhkan.
Enam pesawat Rafale pertama diterima oleh Yunani di negaranya pada Januari 2022. Artinya hanya dibutuhkan waktu satu tahun saja setelah penandatanganan kontrak bagi Yunani untuk menerima pesawat tersebut.
Memang, sebelum penandatanganan kontrak pemerintah Yunani meminta pengiriman pesawat secepatnya mengingat meningkatnya ketegangan politik negara itu dengan Turki.
Nah, apakah varian yang dibeli Kementerian Pertahanan RI adalah varian F4 sehingga membutuhkan waktu lebih lama? Bisa saja demikian.
Akan tetapi perlu diingat juga, Uni Emirat Arab yang telah lebih dulu memesan 80 unit Rafale F4 pada Desember 2021, baru akan menerima pesawat Rafale pertamanya pada tahun 2027.
Terlepas dari itu semua, waktu empat setengah tahun ke depan dari sekarang sebenarnya dapat dimanfaatkan oleh TNI AU.
Yakni untuk menyiapkan infrastruktur baru Rafale, pelatihan pilot dan teknisi, serta penyiapan pilot-pilot baru yang meningkat kebutuhan jumlahnya seiring akan bertambahnya pesawat-pesawat bagi TNI AU,
-RNS-
2003 sukhoi baru cuma 6 bulan datang. Rekor
Sepertinya f4 varian yg dibeli Indonesia ini berdasarkan dari info media2 militer perancis…sdgkan slot 6 unit f4 batch pertama utk Indonesia diambil dari slot angkatan udara punya Perancis sepertinya..
Kelamaan…bisa2 keburu diserang duluan sama china…udah lama,,,,eee yg datang F3R…ya kuciwo.