AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Angkatan Udara AS (USAF) mengejar kontrak pengganti E-3 Sentry agar dapat dilaksanakan di tahun 2023.
Saat ini belum dapat dipastikan pesawat apa yang akan menggantikan peran E-3 AWACS (Airborne Warning and Control System) tersebut.
Menurut permintaan informasi (RFI) yang telah dirilis minggu ini, USAF menginginkan agar dalam waktu 30 hari calon kontraktor potensial dapat mengirimkan informasi penawarannya.
Diharapkan, dua pesawat prototipe pengganti E-3 termasuk dukungan darat dan sistem pelatihan dapat diimplementasikan dalam waktu lima tahun setelah kontrak diberikan tahun depan.
USAF menegaskan, RFI dikeluarkan untuk tujuan perencanaannya dan bukan merupakan janji untuk mengeluarkan permintaan proposal di masa mendatang.
Tetapi, hal ini semata untuk memberikan gambaran sepenuhnya tentang kerangka waktu dan persyaratan yang mungkin diinginkan oleh layanan untuk penggantian E-3.
E-3 Sentry merupakan pesawat AWACS buatan tahun 1970-an. Basis pesawat ini adalah Boeing 707 yang telah dimodifikasi dan dilengkapi dengan kubah radar berputar setinggi 30 kaki di atas badan pesawat.
Perangkat ini memberikan komando, kontrol, intelijen, pengawasan, dan kemampuan pengintaian untuk mengelola medan perang. Radarnya memiliki jangkauan lebih dari 250 mil.
USAF telah menerbangkan pesawat ini di berbagai medan perang, termasuk Perang Teluk dan perang di Irak dan Afghanistan.
Pesawat juga digunakan untuk mendukung operasi bantuan kemanusiaan seperti saat terjadi bencana badai Rita dan Katrina.
Mengutip Defense News, USAF mengoperasikan 31 E-3 dengan rata-rata usia pakai 43 tahun.
Kesiapan pesawat ini terus menurun dan karenanya USAF membutuhkan penggantinya dengan segera.
Disinyalir, Boeing dengan E-7 Wedgetail berpeluang untuk menggantikan peran E-3.
-Poetra-