AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dan Dassault Aviation telah menanda tangani Memorandum of Understanding (MoU) tentang kerja sama dalam program offset dan transfer teknologi (ToT) jet tempur Rafale.
Dokumen MoU ditandatangani oleh Direktur Utama PTDI Gita Amperiawan dan Chairman & CEO Dassault Aviation Eric Trappier disaksikan langsung oleh Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto dan Menteri Angkatan Bersenjata Republik Perancis H.E Florence Parly di Gedung Kementerian Pertahanan RI, Jakarta pada 10 Februari 2022.
Dalam pertemuan bilateral ini, kedua delegasi membahas peningkatan kerja sama pertahanan antara kedua negara.
Diharapkan, kerja sama ini dapat memperkuat hubungan pertahanan bilateral antara Indonesia dan Perancis di masa mendatang.
Kementerian Pertahanan RI menyambut baik rencana pengembangan mekanisme kerja sama 2+2 antara Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Pertahanan kedua negara guna peningkatan kerja sama bilateral.
Disebutkan, Indonesia dan Perancis telah menjalin kerja sama pertahanan yang kuat, khususnya di bidang alutsista.
Pertemuan bilateral antara Kementerian Pertahanan RI dan Delegasi Menteri Angkatan Bersenjata Republik Perancis ini diakhiri dengan penandatanganan beberapa Perjanjian kerja sama yang disaksikan langsung oleh Menteri Pertahanan kedua negara.
Perjanjian kerja sama tersebut antara lain adalah kontrak pembelian enam jet tempur Rafale antara Kabaranahan Kemhan RI dengan Dassault Aviation sebagai awal dari kontrak yang lebih besar untuk 36 pesawat tempur Rafale berikutnya.
Juga MoU kerja sama di bidang penelitian dan pengembangan kapal selam antara PT PAL dengan Naval Grup, MoU kerja sama bidang telekomunikasi antara PT LEN dan Thales Group, dan kerja sama pembuatan munisi kaliber sedang dan besar antara PT Pindad dan Nexter Munition.
Perancis bertekad mendukung secara aktif program-program strategis besar Indonesia dan mendukung pengembangan industri pertahanan Indonesia yang solid.
-RBS-