AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Sumber Airspace Review di Jakarta mengatakan, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (Deplu AS) telah menyetujui rencana pembelian jet tempur Boeing F-15EX Eagle II oleh pemerintah Indonesia.
Pada hari ini Kamis, 10 Februari 2022 siang waktu Amerika Serikat (malam hari waktu Indonesia), persetujuan tersebut rencananya akan disampaikan oleh Deplu AS kepada Badan Kerjasama Pertahanan Keamanan (DSCA) untuk dibuatkan nofitikasinya kepada Kongres Amerika Serikat.
Diperkirakan, pada minggu ini atau paling lambat minggu depan, DSCA akan mengumumkan hal tersebut di lamannya.
Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Republik Indonesia telah menyatakan bahwa Jakarta memilih untuk mengakuisisi jet tempur Rafale dari Perancis dan F-15EX dari Amerika Serikat.
Pada 20 Januari lalu saat ditanya oleh wartawan usai Rapat Pimpinan (Rapim) Kemhan, Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto mengatakan, perkembangan akuisisi jet Rafale dari Perancis sudah mengalami kemajuan dan tinggal mengaktifkan kontraknya saja. Sementara untuk F-15EX masih dalam tahap negosiasi.
Hari ini di Jakarta (10/2/2022), dalam pertemuan antara Menteri Angkatan Bersenjata Perancis Florence Parly dengan Prabowo Subianto, pemerintah Indonesia telah menandatangani pembelian 42 unit Rafale buatan Dassault Aviation.
Penandatanganan kontrak dilakukan oleh Chairman dan CEO Dassault Aviation Eric Trappier dengan Kepala Badan Sarana Pertahanan (Kabaranahan) Kemhan Marsekal Muda TNI Yusuf Jauhari disaksikan oleh Florence Parly dan Prabowo Subianto.
Menurut data dari sumber, sebelumnya Kementerian Pertahanan RI telah mengajukan rencana pembelian 24 F-15EX kepada Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas.
Namun berapa jumlah pasti yang diajukan oleh Indonesia ke pemerintah AS untuk dibeli, sumber AR belum mengetahui secara pasti.
Berita baiknya adalah, bila saja akhirnya Jakarta benar diberikan izin oleh AS untuk mengakuisisi F-15EX, maka Indonesia akan menjadi negara pengguna pertama F-15EX di luar Amerika Serikat.
-admin-
Pertahanan kelangsungan hidup bangsa ini gak Bisa ditawar tawar. alutsita penting, Ekonomi, Sandang pangan, Kesehatan penting. Tawakal istikomah inti keimanan sangat penting bangsa yang Pemberani dalam kebenaran