AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Pengiriman F-16 Viper (Block 70/72) dari Lockheed Martin kepada Angkatan Udara Bulgaria dipastikan mundur hingga tahun 2024 akibat pandemi COVID-19. Demikian disampaikan Kementerian Pertahanan Bulgaria dalam keterangannya.
Sebelumnya, pemerintah Bulgaria telah menandatangani kontrak pembelian 8 F-16V dengan Lockheed Martin pada April 2019.
Kontrak menyebut, pesawat pertama akan diproduksi mulai April 2020.
Kontrak tersebut juga mengatur kemungkinan pengiriman delapan F-16 berikutnya apabila pengiriman pesawat pertama tepat waktu.
Pada 20 Agustus 2021, Bulgaria mengumumkan pembelian tambahan delapan F-16V lagi untuk melengkapi kebutuhan satu skadron pesawat ini sebanyak 16 unit.
Dengan rencana tersebut, Sofia akan memensiunkan 14 pesawat MiG-29 buatan Uni Soviet.
Namun dengan tertundanya pengiriman F-16V ke Bulgaria, negeri di Eropa Tenggara itu mau tidak mau harus menghidupkan lagi armada MiG-29 untuk menjaga kedaulatan wilayah udaranya.
Hal ini penting, karena menurut Kementerian Pertahanan Bulgaria, negeri itu menghadapi terjadinya pelanggaran oleh pesawat-pesawat asing khususnya pesawat tempur milik Rusia.
Sebelum ini Bulgaria berniat menjual MiG-29 untuk membeli lebih banyak F-16.
Niat penjualan armada Fulcrum itu telah dicetuskan oleh Menteri Pertahanan Bulgaria saat itu Krassimir Karakachanov pada Oktober 2020.
Penjualan tidak akan dilaksanakan sekaligus melainkan menjual sebagian ketika delapan F-16 sudah diterima.
Dengan kenyataan penundaan kiriman F-16 Viper oleh Lockheed Martin, mau tidak mau Bulgaria harus mengaktifkan lagi armada MiG-29 yang akan dipensiunkan tersebut.
-Poetra-