AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Militer Pakistan baru saja menerima sistem self-propelled howitzer (SPH) SH-15 155 mm pertama dari China. Berita ini dipublikasikan oleh akun Global Defense Insight (25/1).
Pada 2019 diketahui Pakistan telah mengorder sebanyak 236 sistem SPH beroda ban SH-15 yang diproduksi oleh perusahaan persenjataan milik negara, NORINCO.
Sebelum kedatangan SH-15 ini, Militer Pakistan mengandalkan SPH beroda ban SH-1 juga dari China dan SPH rantai M109A5 buatan Amerika Serikat.
Sistem SH-15 sendiri dikembangkan sekitar tahun 2017 dan dipamerkan dihadapan publik pada 2018. Kemudian SH-15 mulai diadopsi oleh Militer China pada 2019 sebagai PCL-181
Sistem SH-15 menggunakan sasis truk Shaanxi berpenggerak 6X6 dengan howitzer kaliber 155 mm yang dipasang di bagian belakang truk.
Bobotnya diperkirakan hanya 22 ton, sehingga SH-15 dengan mudah dapat dipindahkan via udara menggunakan pesawat angkut buatan China Y-9 atau pesawat lainnya seperti C-130J dan A400M.
SH-15 telah dilengkapi dengan sistem kendali tembakan terkomputerisasi, navigasi, penentuan posisi, dan sistem penargetan. Kendaraan menerima informasi target dari kendaraan komando artileri.
Memiliki kemampuan menembak langsung dan tidak langsung. Dengan amunisi standar jangkauan tembaknya 20 km dan 53 km saat menggunakan proyektil artileri bantuan roket. Tingkat maksimum tembakannya sekitar 4-6 putaran per menit.
Waktu konversi dari bentuk firing ke travelling order hanya sekitar 1 menit saja. Menjadikan SH-15 dapat secara singkat menembakkan beberapa peluru dan meninggalkan posisi menembaknya sebelum pasukan musuh membuka tembakan balasan.
SH-15 dioperasikan lima prajurit, dimana kabin kru mendapatkan baju zirah yang tahan terhadap peluru senapan serbu dan pecahan munisi artileri medan.
Di atap kabin depannya tersedia dudukan untuk senapan mesin berat kaliber 12,7 mm atau 14,5 mm sebagai senjata pertahanan diri.
-RBS-