AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Tiga pesawat pengebom B-1B Lancer Angkatan Udara AS (USAF) melaksanakan penerbangan latihan gabungan dengan jet-jet tempur F-16 Jepang (F-2) di atas kawasan Indo-Pasifik.
Misi dimulai dari Amerika Serikat dan berakhir di Negeri Paman Sam tersebut.
Menurut rilis USAF, pengebom B-1B dari Wing Bom ke-7 di Pangkalan Angkatan Udara Dyess, Texas terbang selama 31 jam dan mendarat pada 11 Januari.
USAF menjelaskan, misi tersebut telah menunjukkan bahwa pengebom AS dapat menjangkau tempat di mana saja di dunia.
“Misi CONUS-to-CONUS adalah bukti bahwa kita dapat lepas landas dari rumah dan mencapai mana saja tempat di dunia untuk memberikan dukungan kapan pun kita dipanggil,” kata Kapten Carlie Gantar, perwira bagian sistem senjata Skadron Pengebom ke-9 yang berpartisipasi dalam latihan tersebut.
Ditambahkan, latihan ini juga merupakan kesempatan bagi awak pesawat B-1 untuk berlatih berintegrasi dengan aset sekutu dan menunjukkan komitmen AS terhadap mitranya di kawasan tersebut.
“Setiap kesempatan bagi kami untuk bekerja sama dengan Pasukan Bela Diri Udara Jepang/JASDF merupakan kesempatan yang luar biasa,” lanjut Gantar.
Tahun lalu, latihan serupa juga dilaksanakan di kawasan Indo-Pasifik oleh pengebom B-1B dari Skadron Bom ke-345. Saat itu B-1B melaksanakan penerbangan selama 30 jam di udara.
Beberapa bulan kemudian, B-1 Dyess terbang ke Eropa pada bulan Maret sebagai bagian dari misi Bomber Task Force dan mendarat di Norwegia, Swedia, serta Polandia.
Pada Oktober dan November tahun lalu, empat B-1B dari Pangkalan di Dyess berpartisipasi dalam pengerahan Satuan Tugas Pengebom lainnya. Pesawat itu terbang ke RAF Fairford, Inggris.
-Poetra-