AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Menteri Angkatan Bersenjata Prancis Florence Parly mengumumkan pada 22 Desember 2021 telah memberi kontrak kepada Airbus Helicopters guna memulai produksi heli H160M Guépard (Cheetah) untuk kebutuhan tri matra militer negeri itu.
Ia mengatakan, Guépard akan dikerahkan di ketiga Angkatan Bersenjata Perancis. Ini adalah yang pertama akan meningkatkan ketersediaannya dan mengurangi biaya pemeliharaan.
Diuraikan, Angkatan Udara & Luar Angkasa Prancis akan mendapatkan 40 unit heli ini, lalu Penerbangan Angkatan Darat Prancis sebanyak 80 unit, dan Angkatan Laut Prancis 49 unit.
H160M Guépard akan menggantikan lima helikopter yang berbeda sekaligus di mana beberapa di antaranya telah beroperasi selama lebih dari 40 tahun.
Berdasarkan sejarahnya, proyek helikopter medium ringan serbaguna ini diluncurkan secara resmi di Heli-Expo di Orlando, Florida pada 3 Maret 2015. H160M dimaksudkan untuk menggantikan model AS365 dan EC155.
Pada Juni 2015, uji terbang pertama prototipe H160 sukses dilakukan dan menerima sertifikasi tipe EASA pada Juli 2020.
Keluarga H160 memanfaatkan beberapa teknologi dan bahan manufaktur canggih untuk menghasilkan desain yang lebih ringan dan lebih efisien.
Heli ini adalah yang pertama menampilkan rotor utama lima bilah Blue Edge. Bilah rotor ini menggabungkan bentuk sapuan ganda untuk mengurangi kebisingan akibat dari interaksi vorteks baling-baling atau BVI (blade-vortex interactions).
Heli dengan berat lepas landas maksimum (MTOW) 5.670 kg ini digerakkan oleh dua mesin turboshaft Turbomeca Arrano 1A.
Kecepatan terbang maksimum H160M mencapai 325 km/jam, ketinggian terbang hingga 5.900 m, dan jangkauan sejauh 850 km.
H160M berdimensi panjang 13,9 m, lebar, 3,5 m, dan tinggi 4,9 m, serta diameter rotor utama 13,4 m.
Heli diawaki oleh dua kru dan dapat mengangkut 12 penumpang serta muatan maksimum 1.760 kg.
Helikopter untuk tri matra militer Perancis ini akan mulai diserahkan tahun 2026 atau selambatnya pada 2027 mendatang.
-RBS-