AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Pengembang drone terkemuka asal Amerika Serikat, General Atomics Aeronautical Systems (GAAS), telah meluncurkan drone intai serang terbarunya bernama Mojave pada 9 Desember 2021.
Dibandingkan pendahulunya seperti MQ-1C Gray Eagle atau MQ-9 Reaper, tenaga dan muatan muatan Mojave jauh lebih kuat.
Drone ditenagai dengan mesin Rolls Royce M250 berdaya 450 shp dan muatan senjata yang dibawa mencapai 1.610 kg atau mampu membawa 16 rudal AGM-114 Hellfire sekaligus.
Mojave juga dibekali sistem pendaratan yang kokoh, sehingga bisa dioperasikan dari landasan yang kasar sekalipun dan hanya membutuhkan landas pacu sepajang 488 m saja.
Drone ini dirancang untuk beroperasi dengan relai satelit atau line-of-sight langsung. Endurance-nya sekitar 27 jam tanpa muatan senjata.
Mojave dapat dioperasikan oleh pilot dari stasiun kendali darat (GCS) jarak jauh atau oleh pasukan darat menggunakan unit genggam berukuran ringkas.
Dalam penyebarannya, Mojave dapat dipindahkan menggunakan pesawat angkut atau kapal. Kemudian dirakit hanya dalam waktu tiga jam menggunakan perkakas tangan dan peralatan ekspedisi.
Setelah berada di lokasi, Mojave dapat digunakan untuk misi intelijen, pengawasan, dan pengintaian (ISR) menggunakan sensor inframerah elektro-optik resolusi tinggi di hidung dan radar jarak jauh Eagle Eye.
Sebagai platform tempur untuk mendukung pasukan darat, selain rudal Hellfire, Mojave dapat mengusung tabung minigun Dillon Aero M134D-H atau campuran persenjataan lainnya.
-RBS-