AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Untuk memenuhi kebutuhan makan para prajurit saat bertugas di lapangan, seperti di wilayah konflik atau dalam sebuah latihan peperangan, dibutuhkan dapur lapangan yang dapat bergerak untuk menyiapkan hingga memasaknya.
Wahana yang cocok untuk dapur bergerak ini adalah truk. Selain bisa memuat peralatan memasak dan bahan makanan dalam jumlah besar, tentunya dapat digeser cepat sesuai kebutuhan atau mengikuti pergerakan pasukan.
Salah satu dapur lapangan bergerak yang kini telah dimanfaatkan oleh TNI adalah kitchen truck bernama Ganila.
Kendaraan khusus (ransus) ini dirancang dan diproduksi oleh perusahaan lokal PT Merpati Wahana Raya (MWN).
Versi pertama yang dibuat adalah Ganila 1.0 merupakan pesanan Korps Marinir TNI AL pada 2016.
Dapur lapangan ini dikembangkan menggunakan basis truk Hino 500 dengan desain kepala kabin yang telah diubah total.
Selanjutnya PT MWN juga melansir Ganila 2.0 dengan desain wajah truk yang berbeda dari versi 1.0. Kali ini merupakan pesanan Korpasgat TNI AU buatan tahun 2020.
Berdasarkan informasi yang dimuat dalam situs resminya merpatiwahanaraya.com, baik Ganila 1.0 dan Ganila 2.0 dapat menyediakan makanan untuk 200-300 prajurit.
Satu tim juru masak memerlukan waktu sekitar 3 jam (tidak termasuk persiapan) untuk dapat menghidangkan santapan siap saji tersebut.
Selain bahan makanan seperti beras, lauk pauk, sayur mayur dan bumbu masakan, Ganila juga dibekali peralatan lengkap mulai dari oven, penanak nasi besar, kompor gas, LPG dan peralatan memasak lainnya.
Peran yang dijalankan Ganilla tak melulu untuk mendukung operasi militer, tapi juga dapat digunakan untuk misi kemanusiaan seperti pada aksi tanggap bencana.
Untuk memudahkan mobilisasinya selain dijalankan via jalur darat atau menggunakan kapal, Ganila juga dapat dimasukkan dalam perut pesawat C-130 Hercules sehingga mempercepat pergeserannya di mana pun di wilayah Tanah Air.
-RBS-