Kroasia borong 12 Rafale bekas AU Perancis, dikirim tahun 2023

Rafale F3RArmée de l’Air et de l’Espace

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Kroasia dalam satu-dua hari ke depan akan menandatangani pembelian 12 jet tempur Rafale F3R bekas Angkatan Udara dan Antariksa Perancis.

Penandatanganan kontrak pembelian ini akan dilaksanakan dalam kunjungan resmi Presiden Perancis Emmanuel Macron ke Zagreb pada 24-25 November ini.

Dilaporkan oleh La Tribune, kontrak penjualan selusin Rafale bekas itu bernilai kurang lebih 1 miliar euro (1,12 miliar dolar AS).

Enam pesawat pertama akan dikirimkan pada akhir 2023 dan sisanya pada 2024.

Kroasia sebelumnya telah mengumumkan rencana pembelian Rafale ini pada Mei lalu untuk memodernisasi angkatan udaranya.

Lawatan Macron ke Zagreb akan menjadi kunjungan resmi pertama Presiden Prancis sejak Kroasia meraih kemerdekaannya pada 1991.

La Tribune menulis, kontrak ini merupakan kesuksesan pribadi bagi Menteri Angkatan Bersenjata Perancis Florence Parly yang telah rajin mengunjungi Kroasia dua kali tahun lalu dalam waktu kurang dari setahun.

Sejauh ini Rafale terus mendapatkan minat dari sejumlah negara. Tidak hanya pesawat brand new yang dibuat oleh pabrik Dassault Aviation, namun juga pesawat bekas pakai tetap diminati.

Di tahun ini, tiga negara menyatakan pembelian terhadap jet tempur omnirole Rafale. Ketiganya adalah Yunani, Mesir, dan Kroasia.

Rafale yang akan dijual ini merupakan varian F3R dan akan dipersenjatai dengan rudal udara ke udara MICA, bom AASM, dan meriam 30mm dengan amunisinya.

Perancis juga berkomitmen untuk memberikan pelatihan dan pelatihan kepada pilot Kroasia.

Perdana Menteri Korasia Andrej Plenkovi mengatakan, pembelian Rafale dari Perancis merupakan investasi terbesar dalam persenjataan Kroasia.

“Kami meningkatkan kapasitas daya tempur tentara Kroasia dalam 30 hingga 40 tahun ke depan,” ujarnya.

Di Angkatan Udara Kroasia, Rafale akan menggantikan peran MiG-21 buatan Uni Soviet.

Rafale yang dibeli dari Perancis ini rata-rata telah berusia 10 tahun dan masih dapat digunakan untuk 30 tahun ke depan.

Sebelum membeli Rafale, Kroasia awalnya akan membeli 12 jet tempur F-16 bekas Israel. Namun hal itu batal karena tidak mendapatkan restu dari Amerika Serikat.

-RNS-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *