AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Dalam pengembangan kendaraan tempur (ranpur) antiranjau jenis MRAP (Mine-Resistant Ambush Protected) Negeri Mullah Iran tak ketinggalan, hadir lewat Toofan (dari bahasa Persi berarti Badai).
Ranpur ini dirancang dan diproduksi oleh Kementerian Pertahanan Iran. Pertama kali terlihat pada konvensi IPAs 2016 di Iran.
Selanjutnya Toofan diresmikan dalam sebuah seremoni pada 20 November 2018 oleh Menteri Pertahanan Brigadir Jenderal Amir Hatami.
Kehadiran Toofan sendiri sempat membuat perusahaan Streit Group (Kanada-UEA) gerah dan ingin mengambil jalur hukum karena dianggap meniru desain MRAP Typhoon buatannya. Namun berita tersebut belum diketahui lagi kelanjutannya.
Terlepas dari masalah tersebut, Iran terus melanjutkan produksi Toofan yang berdinas untuk Angkatan Darat IRGC (Islamic Revolutionary Guard Corps Ground Forces) dan NAJA (Islamic Republic of Iran Law Enforcement Force).
Toofan dikembangkan untuk memberi pasukan Iran kendaraan yang sangat ‘mobile’, mampu melakukan misi logistik dan tempur di semua kemungkinan medan perang.
Fitur utama Toofan yakni terlindungi dari serangan balistik serta sanggup melawan ranjau darat atau bahan peledak improvisasi (IED) pada STANAG level 3.
Ranpur berpenggerak 4X4 ini dibekali mesin diesel berdaya 360 hp, dapat melaju maksimum 100 km/jam pada permukaan jalan datar.
Dalam kabinnya, Toofan dapat menampung sebanyak 10 prajurit bersenjata ditambah pengemudi dan kemandan.
Untuk persenjataannya, Toofan mengusung kubah berawak yang dibekali senapan mesin kaliber 12,7 mm.
-RBS-