AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Menurut informasi yang dirilis pada 2 November 2021, Kazakhstan Paramount Engineering (KPE) mengumumkan bahwa panser Barys (Snow Leopard) telah usai menjalani uji coba selama empat tahun oleh Militer bersama Kementerian Pertahanan Kazakhstan.
Selama rentang empat tahun tersebut, Barys diuji di seluruh daerah pegunungan di Kazakhstan Selatan melintasi hutan sabana hingga rawa-rawa garam di Kazakhstan Tengah.
Uji coba Barys berakhir di atas hamparan pasir Mangistau, dekat Laut Kaspia dengan menempuh jarak total 25.000 km.
Sebelumnya, Barys telah menjalani aktivitas pengujian berat lainnya dalam kondisi cuaca buruk di seluruh Asia Tengah. Menahan suhu antara +45º dan -60ºC selama uji coba musim panas dan musim dingin.
Selain menguji mobilitas dan keserbagunaannya, daya tembak Barys juga diuji hingga batas tertinggi, yakni dengan lebih dari 5.000 butir peluru 30 mm dan 7.000 butir amunisi kaliber 7,62 mm dihabiskan.
Keberhasilan uji coba selama empat tahun ini menempatkan Barys selangkah untuk masuk jalur produksi di fasilitas manufaktur kendaraan lapis baja KPE seluas 15.000 m2 di Nursultan.
Fasilitas tersebut disebut sebagai salah satu pabrik kendaraan lapis baja terbesar dan paling modern di Eurasia. Fasilitas ini menyediakan kapasita produksi ratusan ranpur per tahun dengan melibatkan 200 tenaga ahli di bidangnya.
Mengenai Barys, ranpur berpenggerak 8X8 ini dapat menampung hingga 11 personel (pengemudi, komandan, juru senjata, dan delapan pasukan infanteri) yang mampu beroperasi sejauh 800 km.
Barys menawarkan perlindungan STANAG 4569 Level 4B yang tahan terhadap peluru senapan mesin kaliber 12,7 mm dan 14,5 mm serta tahan terhadap ledakan ranjau atau alat peledak improvisasi (IED) setara 10 kg TNT.
Sebagai alat tempur dan bela diri, Barys menggunakan kubah senjata tanpa awak ‘Ansar’ yang seluruhnya diproduksi di Kazakhstan.
Kubah ini dibekali kanon otomatis 2A72 30 mm dan sepasang senapan mesin PKT(M) 7,62 mm. Sebagai opsional dapat dipasangi peluncur rudal antitank (ATGM).
Barys juga mengusung sistem pencarian dan pelacakan yang dapat ditarik. Dilengkapi dengan kamera televisi, pencitraan termal, pengintai laser, perangkat penglihatan malam, dan stasiun cuaca.
Mengenai KPE, merupakan usaha patungan antara perusahaan kedirgantaraan dan teknologi global Paramount Group dari Afrika Selatan dan perusahaan pertahanan dan rekayasa terkemuka Kazakhstan, Kazpetromash.
Selain Barys 8×8 ICV (Infantry Combat Vehicle) yang dibangun menggunakan platform Paramount Mbombe 8, KPE juga telah memproduksi Arlan 4X4 MRAP menggunakan basis Paramount Marauder.
-RBS-