AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Mengantisipasi kemajuan Angkatan Bersenjata China (PLA) yang sangat cepat, Angkatan Laut AS (US Navy) langsung mencanangkan perkuatan armada wing tempur kapal induk (CVW).
Selain menambah munisi dan drone, pesawat tempur siluman F-35C pun telah diusulkan agar diperbanyak.
Hal ini semata karena Angkatan Laut China (PLAN) telah bergerak cepat untuk mulai menyamai kapasitas wing tempur udara armada Amerika saat ini.
Belum lama ini, China menerbangkan dua pesawat barunya yang akan ditempatkan di kapal induk mereka, yaitu penempur J-35 dan pesawat peringatan dini KJ-600.
Seperti diberitakan Forbes, US Navy saat ini memiliki sembilan CVW untuk terbang dari 11 kapal induk bertenaga nuklir (CVN).
Struktur CVW saat ini mencakup empat skadron tempur, masing-masing diperkuat dengan 11 F/A-18E/F, ditambah satu skadron dengan lima jet tempur elektronik EA-18G.
Kemudian unit lain dengan empat pesawat peringatan dini E-2 Hawkeye, helikopter MH-60R dan MH-60S, serta pesawat suplai C-2 Greyhound.
Di tahun-tahun mendatang, CVW akan membuat kombinasi pesawat baru yang diharapkan menjadi standar selama sekitar satu dekade.
Struktur baru akan mengganti skuad F/A-18E/F dengan 14 F-35C. Lalu ada dua tambahan EA-18G Growler dan satu tambahan E-2.
Sementara untuk tiltrotor CMV-22B akan menggantikan C-2.
Setiap CVW juga akan menerima beberapa drone pengisi bahan bakar MQ-25 Stingray yang juga dapat melakukan misi pengawasan.
F-35C dinilai sebagai kunci keunggulan CVW untuk menghadapi armada tempur China. Pesawat ini memiliki kemampuan tempur sekaligus sebagai platform untuk mengumpulkan intelijen kritis dan membagikannya ke seluruh gugus tugas tempur kapal induk.
Untuk peningkatan persenjataan, F-35C akan dilengkapi dengan tiga senjata baru yaitu bom layang Joint Standoff Weapon, rudal jarak jauh berpemandu radar antiradiasi, dan bom berdiameter kecil.
RNS