Qatar frustrasi, keinginan membeli MQ-9 Reaper direspons lambat oleh AS

MQ-9 ReaperUSAF

AIRSPACE REVIE (airspace-review.com) – Pemerintah Qatar secara resmi telah mengajukan keinginan untuk membeli empat unit drone bersenjata MQ-9 Reaper (Predator B) dari Amerika Serikat (AS).

Namun pengajuan tersebut direspons sangat lambat oleh Washington.

Drone Reaper rencananya akan digunakan oleh Qatar untuk peran pengawasan fasilitas minyak dan gas alam serta pengawasan terhadap ancaman terorisme di wilayahnya.

Akibat lambatnya respons dari AS itu, Qatar mengaku frustasi.

“Frustrasi dari sudut pandang kami adalah bahwa tidak ada indikasi yang jelas mengapa ada penundaan atas permintaan kami,” kata seorang pejabat Qatar seperti dilansir The Hill mengutip pemberitaan The Wall Street Journal.

Padahal, lanjutnya, operasi evakuasi baru-baru ini yang dilakukan Qatar di Afghanistan membuktikan bahwa Qatar selalu siap mendukung sekutu demi tujuan keamanan dan stabilitas.

Qatar menyatakan telah menjadi sekutu kunci AS dalam proses penarikan pengungsi dari Afganistan.

Negeri Emirat di Timur Tengah itu juga telah menampung ribuan pengungsi Afganistan dan bertindak sebagai lawan bicara dengan Taliban.

Qatar sejauh ini juga menjadi negara pengimpor peralatan militer AS melalui Penjualan Militer Asing (FMS), terbesar kedua setelah Arab Saudi.

Tahun lalu, Reuters memberitakan, Qatar juga telah mengajukan pembelian jet tempur siluman F-35 kepada AS.

Namun permintaan tersebut belum mendapat respons dari Washington.

Kabarnya, rencana peningkatan kekuatan persenjataan militer Qatar mendapat tentangan dari Israel sebagai sekutu terdekat AS di Timur Tengah.

RNS

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *