AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Meningkatnya tensi ketegangan antara India dengan China, mendorong New Delhi untuk terus menambah kekuatan alutsistanya.
Salah satu alutsista yang dibeli tahun ini adalah drone Heron MK II dari Israel.
Seperti diketahui, India pada Januari lalu telah menandatangani pengadaan 4 Heron II buatan Israel Aerospace Industries (IAI) senilai 200 juta dolar AS.
The Times of India pekan lalu melaporkan, militer India akan menempatkan armada Heron II ini untuk tugas pengawasan di Ladakh, wilayah Himalaya.
Dikatakan, keempat drone dari Israel tersebut dijadwalkan akan tiba pada tahun ini.
Pada awalnya India akan menyewa drone Heron II dari Israel, namun kemudian New Delhi memutuskan untuk membelinya.
Pengadaan drone Heron II dilaksanakan melalui “Proyek Cheetah”. Rencana ke depan India akan mengoperasikan 90 Heron II
Bagi India, pembelian drone dari Israel bukanlah yang pertama kali dilaksanakan.
Sebelum ini militer India telah mengoperasikan sekira 180 drone buatan Israel, yakni Searcher, Heron Mk 1 dan Harpy.
Menggunakan teknologi tercanggih yang dikembangkan IAI hingga saat ini, Heron MK II merupakan pesawat tak berawak yang mampu membawa muatan beragam.
Drone dengan mesin Rotax 915 iS ini dapat terbang hingga ketinggian lebih dari 10.000 m. Kecepatan terbang maksimumnya mencapai 140 knot dan dapat bertahan di udara selama 45 jam sekali terbang.
Heron MK II adalah model terbaru dari Heron UAV yang digunakan oleh Angkatan Udara Israel. Drone ini juga telah digunakan di lebih 20 kesatuan di seluruh dunia.
Dengan sensor yang lebih besar dan lebih baik, fitur menonjol dari Heron MK II adalah kemampuan standoff-nya, mengumpulkan intelijen dari jarak puluhan kilometer dari tembakan musuh dan tanpa melintasi perbatasan.
UAV ini memiliki server onboard yang memungkinkan operator mengakses sejumlah besar data sensor mentah atau yang diproses yang disimpan dalam penerbangan.
Heron MK II memiliki berat lepas landas maksimum (MTOW) 1.350 kg. Berat muatannya mencapai 470 kg.
Drone ini juga dirancang memiliki struktur bodi yang lebih lebar dan kuat, cukup kuat untuk membawa sistem pemantauan antikapal selam sonobuoy serta magnetometer untuk mengidentifikasi target di bawah air.
RNS