AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Pabrikan helikopter asal Amerika Serikat, Kaman Corporation, baru saja meluncurkan wahana tak berawak logistik ekspedisi untuk militer dijuluki KARGO UAV.
Dibangun dengan mempertimbangkan konsep operasi Angkatan Bersenjata AS di masa depan, KARGO UAV menawarkan desain yang kokoh untuk transportasi dan penyebaran yang mudah.
Dengan bentuk sistem yang ringkas, cocok untuk disimpan dalam kontainer pengiriman standar, gampang dibongkar pasang dan dioperasikan oleh sedikitnya dua orang saja.
KARGO UAV dirancang untuk menyediakan pengangkutan kargo yang hemat biaya dalam pod konformal atau konfigurasi beban sling eksternal.
Dalam misinya, KARGO UAV akan menyebar sendiri secara otonom maksimal sejauh 850 km dengan kapasitas angkat maksimum 360 kg.
Drone jenis quadcopter ini dapat diandalkan pasukan Korps Marinir dan Angkatan Darat AS untuk membawa ransum dan air minum serta peralatan medis darurat.
Ataupun membawa munisi, bahan bakar dan suku cadang peralatan militer, ke unit-unit kecil di lokasi terpencil yang terlibat pertempuran panjang.
Kaman merancang KARGO UAV berdasarkan pengalamannya membuat helikopter tanpa awak K-MAX TITAN yang telah diuji militer AS di palagan Afghanistan pada 2011.
Kaman juga banyak memanfaatkan komponen dari helikopter K-MAX TITAN yang telah proven di lapangan.
Kaman-pun menggaet kemitraan dengan Near Earth, dipercaya memasok perangkat penghindaran rintangan dan teknologi lainnya seperti pendaratan presisi, serta navigasi lingkungan.
Selama enam bulan terakhir ini, Kaman telah melakukan dan menyelesaikan pengujian penerbangan menggunakan wahana demonstran model skala dari KARGO UAV.
Sementara untuk membuktikan desain kendaraan udara dan pengujian penerbangan otonom pada wahana quadcopter skala penuh direncanakan akan mulai tahun 2022.
RBS