AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Kementerian Pertahanan Rusia telah menerima sistem pelontar api yang telah ditingkatkan yaitu TOS-1A Solntsepek dari pabrik Omsktransmash (bagian dari Uralvagonzavod, Rostec).
Setelah diterima oleh Kemhan Rusia, selanjutnya sistem tersebut akan dikirimkan ke Angkatan Bersenjata Rusia.
Perusahaan mengatakan, TOS-1A versi terbaru telah mendapatkan sejumlah perbaikan.
Antara lain menyangkut pelindung reaktif, sistem navigasi GPS/Glonass, dan sistem roda rantai yang telah dimodifikasi.
TOS-1A Solntsepek dibuat dari sasis tank T-72. Kendaraan tempur ini akan melontarkan amunisi apinya untuk memberi dukungan tembakan bagi unit-unit bermotor dan tank.
Sistem ini pun telah dilengkapi dengan sistem peluncuran modern dan sistem pemandu otomatis.
Sebelumnya, sistem Solntsepek telah berhasil menunjukkan keandalannya dalam konflik bersenjata di Irak dan di Suriah.
Penghancur bangunan hingga bunker
TOS-1A digunakan untuk menghancurkan bangunan, benteng lapangan, hingga bunker.
Ranpur ini juga dapat digunakan untuk melumpuhkan kendaraan-kendaraan lapis baja ringan.
Sistem pelembar api berat TOS-1A mirip dengan sistem peluncuran roket multilaras (MLRS). Namun sistem ini memiliki jarak tembak yang lebih pendek, yaitu berkisar antara 400 m hingga 6 km.
Elemen utama dari sistem TOS-1A adalah kendaraan peluncuran BM-1. Kendaraan ini dioperasikan oleh tiga awak, yaitu pengemudi, penembak, dan komandan.
Dibandingkan dengan TOS-1 versi awal, jumlah tabung peluncur berkurang dari 30 menjadi 24.
Namun ukuran tabungnya lebih panjang. Tabung disusun dalam tiga baris yang masing-masing terdiri dari delapan tabung.
Setidaknya ada dua jenis hulu ledak yang digunakan, yaitu hulu ledak pembakar dan termobarik.
hulu ledak termobarik disebut bahan peledak vakum atau bahan bakar-udara.
Jenis amunisi ini melepaskan awan besar gas yang mudah terbakar dan menyebabkan ledakan besar.
Sistem pelempar api berat TOS-1A meluncurkan satu roket atau sepasang roket dalam waktu 0,5 detik.
Durasi salvo penuh adalah 12 detik saat meluncurkan roket secara manual dan 6 detik saat meluncurkan semua roket dalam mode otomatis.
RNS