AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Tank ringan self-propelled Sprut-SDM1 yang telah ditingkatkan dijatuhkan dari menara untuk menguji kekuatannya.
Sprut yang dilengkapi parasut dilepaskan dari menara sebelum melaksanakan uji berikutnya diterjunkan dari pesawat.
Rostec dalam siaran persnya mengatakan, kegiatan dilaksanakan untuk menguji kemampuan kendaraan tempur ini menahan beban berlebih selama penyisipan udara.
“Sebagai bagian dari uji jatuh, kemampuan kendaraan selama penyebaran parasut diuji. Kami mencapai tingkat kelebihan beban maksimum, dan Sprut yang ditingkatkan telah lulus tes dengan sukses serta tidak ada sistem yang terpengaruh dalam hal fungsionalitasnya,” ujar Bekkhan Ozdoev, Direktur Industri Sektor Senjata, Amunisi, dan Kimia Khusus Rostec.
Pengembang Sprut, Volgograd Tractor Plant (anak perusahaan KMZ, bagian dari High Precision Weapons, Rostec) menjelaskan, selama uji jatuh Sprut dikerahkan dari menara khusus untuk menyimulasikan penyisipan udara.
“Pengembangan sistem parasut untuk Sprut yang ditingkatkan saat ini sedang berlangsung. Ketika pekerjaan ini selesai, kami akan melakukan uji jatuh Sprut-SDM1 dari pesawat dalam kondisi yang realistis,” kata Vladimir Budaev, Wakil Kepala Desainer Pabrik Traktor Volgograd.
Selanjutnya, sebagai bagian dari tes negara, Sprut akan diangkut oleh pesawat angkut Il-76 dan An-124. Kemudian Sprut juga akan menjalani pengangkutan menggunakan sling dari helikopter Mi-26.
Self-propelled antitank Sprut-SDM1 dipersenjatai dengan artileri 125 milimeter dan sistem roket.
Ranpur ini dapat diangkut menggunakan kapal, pesawat, dan helikopter.
Pendaratan dari udara dapat dilaksanakan secara konvensional maupun menggunakan parasut.
Kecepatan laju Sprut di jalan raya mencapai 70 kilometer per jam. Sementara laju di air 9 km/jam.
RNS