AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Militer Rusia telah menguji coba drone tempur (UCAV) Inokhodets-RU dan Forpost-R dalam latihan bersama (latma) Zapad-2021 yang dilaksanakan di tempat latihan Mulino Range.
Dalam latihan besar-besaran dengan Belarus dan sejumlah negara partisipan ini, juga diuji coba sistem tempur terbaru Lastochka.
Kementerian Pertahanan Rusia menjelaskan kepada wartawan, sistem Lastochka telah menembak dan menyerang ‘musuh’ yang dikerahkan secara terbuka.
Drone ini berhasil menghancurkan target lapis baja dari pasukan lawan dengan amunisi fragmentasi dan shaped-charge.
Latihan Zapad-2021 dilaksanakan dua tahun sekali di mana tahun ini digelar pada 10-16 September di wilayah Rusia dan Belarus.
Latihan melibatkan sekira 200.000 prajurit, lebih dari 80 pesawat dan helikopter, serta 760 unit kendaraan tempur.
Skenario yang dilaksanakan dalam latihan ini adalah melaksanaka reaksi terhadap eskalasi situasi internasional dan potensi agresi terhadap Negara Serikat.
Rusia dan Belarus menegaskan, latihan militer ini bersifat defensif.
Sementara itu, mengutip pemberitaan dari RBTH pada Agustus lalu dijelaskan, drone Inokhodets-RU merupakan kelanjutan dari drone Orion dengan dimensi yang lebih besar.
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Alexei Krivoruchko di Forum Army-2021 menyatakan, Angkatan Bersenjata Rusia diharapkan akan mendapatkan UCAV ini pada 2023.
Direktur Kronstadt (cabang dari Sank Perburg) Dmitry Dryagin menambahkan, perusahaan telah menandatangani pengadaan sistem nirawak tersebut dengan Kemenhan Rusia.
Disebutkan, drone Inokhodets-RU memiliki bobot lepas landas seberat 2,5 ton. Drone ini mampu melaksanakan pengintaian dan serangan yang telah meningkat secara signifikan.
Demikian juga dalam hal kemandirian perangkat berkat penggunaan teknologi kecerdasan buatan.
Akan halnya drone Forpost-R, ini merupakan produksi lisensi Rusia dari drone Searcher buatan Israel Aerospace Industries (IAI).
Forpost-R yang dibuat secara mandiri di Rusia melaksanakan penerbangan perdananya pada Agustus 2019.
RNS